Semarang, Idola 92.6 FM – Presiden Jokowi Rabu lalu dalam reshuffle kabinet, akhirnya melantik Nadiem Anwar Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) dan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi.
Setumpuk beban kini berada di pundak kedua menteri. Khusus pada Kemendikbud-Ristek, sejumlah kalangan menilai, beban kerja Kemendikbud-Ristek ke depan tidak ringan. Sebab, beban kerja Kemendikbud selama ini sudah berat karena menangani tantangan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi, hingga isu-isu lainnya yang berhubungan dengan perkembangan edukasi anak.
Kini, Kemendikbud harus ditambah urusan riset dan teknologi yang tidak mudah ditangani. Apalagi, praktisi pendidikan juga menilai, selama kepemimpinan Nadiem Makarim, Kemendikbud kerap mengeluarkan kebijakan controversial ataupun paradoks bagi masyarakat yang sering diikuti dengan klasifikasi dan revisi.
Lantas, menyambut Kemendikbud-ristek, hal mendesak apa yang mesti segera dilakukan? Bagaimana pula Kemendikbud-ristek mestinya menjawab kritik perihal riset yang seolah tak lagi memiliki posisi penting?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber: Prof Iwan Pranoto (Guru Besar ITB) dan Prof Arif Satria (Rektor IPB/ Ketua Forum Rektor Indonesia). (her/yes/ao)
Dengarkan podcast diskusinya:
Listen to 2021-04-30 Topik Idola – Prof Iwan Pranoto – Menyambut Kemendikbud-Ristek, Peluang dan Tantangannya byRadio Idola Semarang on hearthis.at
Listen to 2021-04-30 Topik Idola – Prof Iwan Pranoto – Menyambut Kemendikbud-Ristek, Peluang dan Tantangannya byRadio Idola Semarang on hearthis.at
Listen to 2021-04-30 Topik Idola – Prof Arif Satria – Menyambut Kemendikbud-Ristek, Peluang dan Tantangannya byRadio Idola Semarang on hearthis.at
Listen to 2021-04-30 Topik Idola – Prof Arif Satria – Menyambut Kemendikbud-Ristek, Peluang dan Tantangannya byRadio Idola Semarang on hearthis.at