Semarang, Idola 92,6 FM – Dalam tiga hari terakhir ini, mulai menunjukkan perkembangan baik dari penanganan secara maksimal kasus positif COVID-19 di wilayah Kabupaten Kudus. Hal itu bisa terlaksana, berkat kerja keras dari pemerintah kabupaten dibantu provinsi dan TNI/Polri.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan penanganan dari peningkatan kasus positif COVID-19 di wilayah Kudus, sudah mulai membuahkan hasil dalam tiga hari terakhir. Pernyataan itu dikatakannya saat meninjau pasien COVID-19 tanpa gejala di Asrama Haji Donohudan, kemarin.
Ganjar menjelaskan, dalam tiga hari terakhir ini jumlah kasus COVID-19 di Kudus terus mengalami penurunan. Namun demikian, semua pihak jangan cepat puas dan lengah dengan kondisi terbaru di Kudus.
Menurutnya, Pemkab Kudus dengan dibantu TNI/Polri harus terus meningkatkan tracing dan testing kepada masyarakat guna penanganan lebih optimal. Hal yang sama juga harus dilakukan Pemkab Demak, Pati, Jepara maupun Sragen untuk meningkatkan tracing dan testing.
“Tapi dalam tiga hari ini sudah turun mas. Kemarin itu 300an, di atas 300an sekarang sudah 200an. Ya mudah-mudahan tidak pernah berhenti. Jadi untuk temen-temen yang di Kudus, Pati, Sragen dan Demak pokoknya yang merah-merah itu tolong testing tracingnya jangan kendor. Tingkatkan terus enggak papa. Makin banyak kita ketahui makin bagus kita melakukan treatment nantinya,” kata Ganjar.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo menambahkan, untuk saat ini pihaknya terus melakukan evakuasi terhadap pasien COVID-19 di Kudus tanpa gejala untuk dipindahkan ke tempat isolasi terpusat. Baik ke Asrama Haji Donohudan di Boyolali, maupun di gedung BPSDM Diklat Srondol Semarang.
Menurut Yulianto, pemprov juga telah menyiapkan gedung eks STIE BPD di Semarang dan hotel milik pemprov di Kopeng untuk menampung pasien COVID-19 tanpa gejala dari wilayah Kudus.
“Yang OTG ya 95 persen, yang dirawat itu sekitar lima persenlah. Saat ini masih terus proses evakuasi di Kudus. Sampai tadi masih ada. Tapi konsentrasi dulu ya di Donohudan dan Srondol,” ujar Yulianto.
Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, sampai dengan saat ini Asrama Haji Donohudan dan BPSDM Srondol tingkat keterisiannya baru 50 persen. (Bud)