Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Indonesia Menurun Dalam Seminggu Terakhir

Ilustrasi
ilustrasi/istimewa

Semarang, Idola 92.6 FM – Jumlah kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan hingga 48 persen dalam seminggu terakhir. Ini menandakan penanganan pasien Covid-19 semakin mengalami perbaikan. Di sisi lain, warga harus tetap disiplin protokol kesehatan, dan bagi pemerintah daerah terus melakukan testing, tracing, serta vaksinasi.

Hal itu dikatakan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi dalam siaran pers PPKM melalui kanal YouTube, Rabu 22 September lalu.

“Secara nasional terjadi penurunan kasus mingguan sebanyak 40 persen, dan penurunan jumlah kematian sebesar 48 persen jika kita bandingkan pada minggu sebelumnya,” kata dr Siti Nadia Tarmizi.

Dikatakan Siti Nadia Tarmizi, meski kasus kematian mengalami penurunan, masih ada dua provinsi yang mencatatkan insidensi dan angka kematian yang relatif tinggi, yaitu Provinsi Kalimantan Utara dan Bangka Belitung. Di sisi lain, Nadia mengungkapkan, tingkat pemeriksaan atau testing rate meningkat menjadi 4,22 orang yang diperiksa per 1.000 penduduk per minggu.

“Angka ini terus meningkat dibandingkan minggu lalu. Dan sudah mencapai lebih dari standar WHO yaitu 1 orang yang diperiksa per 1000 penduduk per minggu,” ujar Siti Nadia Tarmizi.

Walaupun penyebaran Covid-19 sudah terkendali, Siti Nadia Tarmizi mengingatkan masyarakat tetap waspada, untuk mengantisipasi terulangnya lonjakan kasus atau istilahnya gelombang ketiga Covid-19. Ia berharap, seluruh elemen masyarakat terus menerapkan disiplin protokol kesehatan.

“Masyarakat untuk tetap ingat, Pandemi ini belum selesai. Sehingga, protokol kesehatan masih harus tetap dilakukan. Yang kedua yang pernting juga, mendorong masyarakat melakukan deteksi dini. Karena bagaimana juga pandemi belum selesai, sehingga kita masih akan terancam dengan serangan-serangan berikutnya,” kata Siti Nadia Tarmizi.

Senada, dalam upaya mengantisipasi munculnya kembali kasus Covid-19, kalangan DPRD Kota Semarang juga meminta agar protokol kesehatan dijalankan dengan ketat di lingkungan sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka. Hal itu dikatakan Anggota DPRD Kota Semarang dari Fraksi Gerindra, Abdul Majid.

“Untuk di Dinas Pendidikan Kota Semarang, kita minta supaya jangan sampai terjadi lonjakan daripada kasus Covid-19 seperti yang terjadi pada bulan Juni-Juli lalu. Kita harapkan, kita belajar dari situ,” tutur Abdul Majid.

Abdul Majid menambahkan, pihaknya mengapresiasi upaya screening yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang. Karena dengan upaya itu, bisa melakukan deteksi dini agar tidak terjadi penularan Covid-19 yang lebih banyak. (wid/tim/ ade/ her)

Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Indonesia Menurun Dalam Seminggu Terakhir

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaPotensi Ekonomi Syariah di Jateng Terus Tumbuh dan Berkembang
Artikel selanjutnyaAntisipasi Gelombang Ketiga Covid-19, Pemerintah Diminta Tak Tergesa-gesa Longgarkan Pembatasan Sosial