Semarang, Idola 92,6 FM – Dalam mendukung kebijakan pemerintah dalam menanggulangi pandemi COVID-19, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak. Termasuk, kepada kelompok masyarakat rentan terpapar dari kalangan wartawan.
General Manager PLN UID Jateng-DIY Irwansyah Putra mengatakan dalam menunjukkan komitmennya mendukung pemerintah dalam upaya mengatasi pandemi COVID-19, pihaknya membantu melakukan pencegahan dan meminimalkan penyebaran virus Korona. Pernyataan itu dikatakan di sela penyerahan bantuan tabung oksigen portabel dan regulartornya kepada pengurus PWI Jateng, kemarin.
Irwansyah menjelaskan, pihaknya sebelumnya juga telah menyalurkan oksigen ke sejumlah rumah sakit di wilayah Jateng-DIY yang saat itu sempat kekurangan pasokan oksigen. Untuk bantuan kali ini diberikan kepada PWI Jateng, karena wartawan merupakan mitra PLN dan banyak membantu dalam hal penyebaran informasi yang berkaitan dengan kelistrikan kepada masyarakat.
“Sinergi inilah yang membuat kami berempati, ketika rekan wartawan yang tak luput pula dari paparan virus Korona. Kami bisa merasakan bahwa wartawan adalah profesi yang tetap berada di garis terdepan ketika meliput peristiwa, tak terkecuali kasus COVID-19. Sehingga, potensi terpapar tak bisa dihindari. Banyak pula wartawan yang akhirnya terpapar, dan terdampak COVID-19,” kata Irwansyah.
Lebih lanjut Irwansyah menjelaskan, bantuan yang diberikan itu juga membantu PWI Jateng melalui program Jogo Wartawan.
Sementara itu Ketua PWI Jateng Amir Mahmud menyatakan, terima kasih kepada PLN atas bantuan yang diberikan. Bantuan tabung oksigen untuk Jogo Wartawan, dinilai tepat dan luar biasa.
Menurutnya, selama ini Jogo Wartawan keberadaannya membantu dalam memback up para wartawan yang terpapar COVID-19.
“Kami berterima kasih kepada PLN, dan mitra-mitra lainnya yang tak bisa saya sebut satu persatu. Bantuan para mitra kepada kami sangat berarti, apalagi ini tabung oksigen yang beberapa waktu sempat sulit mendapatkannya. Kami berharap jangan sampai ini digunakan, karena kalau ada yang menggunakan kan berarti ada yang sakit atau terpapar parah. Tapi apabila dibutuhkan, kami sudah siap,” ujar Amir. (Bud)
