Gamelan Akhirnya Ditetapkan Sebagai WBTb Dari Unesco

Sejumlah seniman memainkan gamelan
Sejumlah seniman karawitan sedang memainkan gamelan.

Semarang, Idola 92,6 FM – Unesco menetapkan gamelan sebagai warisan budaya tak benda (WBTb), setelah sekian tahun Jawa Tengah mengusulkannya. Sehingga, gamelan akan terus dilestarikan dan dipopulerkan hingga mancanegara.

Kabid Pembinaan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Eris Yunianto mengatakan pengusulan itu memerlukan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, untuk melestarikan alat musik tradisional warisan leluhur. Pernyataan itu dikatakannya saat dihubungi lewat sambungan telepon, baru-baru ini.

Eris menjelaskan, pihaknya telah mencoba melestarikan seni gamelan lewat lomba karawitan virtual bagi pada pelajar pada Oktober 2021. Hal itu menjadi upaya bagi pemprov, untuk tetap melestarikan gamelan sebagai warisan budaya tak benda.

Menurutnya, saat itu gamelan bersaing dengan calon warisan budaya tak benda lainnya semisal lukisan Bali dan kulintang serta reog Ponorogo.

“Lama sekali waktu pengusulannya, mas. Karena itu kan prosesnya melalui seleksi di tingkat Jakarta di Kemendikbud. Melalui presentasi di Jakarta bolak balik, dan akhirnya ditetapkan gamelan yang diusulkan untuk diakui oleh warisan tak benda Unesco itu. Karena memang gamelan itu menjadi warisan budaya-budaya Jawa sejak dulu. Mungkin sebelum Majapahit sudah ada gamelan itu, dan sekarang gamelan sudah menyebar ke seluruh dunia,” kata Eris.

Lebih lanjut Eris menjelaskan, ada empat warisan budaya tak benda yang diusulkan dan ditetapkan Unesco. Yakni batik, wayang, keris dan saat ini gamelan.

“Saat ini kita juga sedang mengajukan jamu dan tempe sebagai warisan budaya tak benda,” jelasnya.

Sementara itu Dosen ISI Surakarta Suraji mengaku senang, gamelan ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda dari Unesco. Sebab, gamelan mengandung nilai filosofi dan historis yang panjang.

“Informasi tentang gamelan, bisa kita dapatkan dan terukir pada relief Candi Borobudur,” ucap Suraji. (Bud)

Ikuti Kami di Google News