Semarang, Idola 92,6 FM – Perbaikan jalan rusak yang ada di Jawa Tengah terus dilakukan percepatan, agar pergerakan lalu lintas kendaraan masyarakat tidak terganggu. Saat ini, beberapa ruas jalan provinsi yang dilaporkan terdapat lubang atau mengalami kerusakan satu per satu sudah dilakukan perbaikan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Cipta Karya Jateng Hanung Triyono mengatakan hingga saat ini, pihaknya terus melakukan percepatan perbaikan jalan rusak. Bahkan, pihaknya harus menambah tenaga guna percepatan perbaikan jalan.
Hanung menjelaskan, pihaknya melakukan identifikasi lubang jalan dengan segmen yang rusak setiap hari. Karena, proses lelang konstruksi dan pengadaan barang untuk pemeliharaan baru bisa kontrak akhir Februari 2021 nanti.
“Kita yang fokus bagaimana perkerasan itu tidak bergelombang, dan dia langsam. Lubangnya jangan terlalu besar, itu akan mempercepat arus lalu lintas. Kendaraan berat itu kalau lubangnya besar kan dia mesti ngerem, ini akan menjadi lalu lintas tersendat,” kata Hanung, Kamis, (18/2).
Lebih lanjut Hanung menjelaskan, pihaknya juga telah menyiagakan Tim MasBima untuk melakukan Gerakan Anti Air Tergenang. Termasuk, melakukan tata kelola dan administrasi yang baik serta benar.
Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan, perbaikan jalan yang rusak akibat banjir ataupun karena faktor lainnya harus ditangani secara cepat. Pemprov akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan pemerintah pusat guna penanganan jalan rusak.
Menurut Ganjar, patroli dan pengawas jalan harus bekerja lebih ekstra dan merespon setiap laporan adanya jalan rusak. Sehingga, mulai kabupaten/kota sampai provinsi dan pusat bisa bekerja sama untuk penanganan jalan rusak.
“Sudah diperbaiki semua, dan saya upload di medsos saya semua. Kemarin langsung dibuat gorong-gorong. Mudah-mudahan minggu ini diselesaikan. Kalau kemarin sih alatnya sudah disiapkan, langsung didatangkan. Insya Allah beberapa hari ini selesai,” ucap Ganjar.
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, hampir setiap hari ada laporan masuk tentang jalan rusak yang disampaikan lewat media sosial. Hal itu harus segera direspon, karena jika tidak ada penanganan akan berdampak buruk terhadap pengguna jalan. (Bud)