Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Kesehatan Jawa Tengah menyebutkan, meskipun saat ini capaian program vaksinasi sudah di atas 60 persen tetapi masih terbilang lambat. Ada beberapa kendala yang dihadapi, dalam upaya percepatan program vaksinasi.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan perlambatan dari program vaksinasi itu ada beberapa kendala, dan berbeda di masing-masing kabupaten/kota. Pernyataan itu dikatakannya usai mengikuti rapat evaluasi penanganan COVID-19 di kantor gubernur, kemarin.
Yulianto menjelaskan, beberapa kendala yang telah dipetakan itu salah satunya adalah sasaran vaksinasi. Sasaran vaksinasi untuk orang lanjut usia (lansia), masih bisa dikatakan lambat percepatannya. Sehingga, pelaksanaan vaksinasi bagi lansia harus diubah sistem kerjanya dan jemput bola.
Menurutnya, kendala lainnya adalah soal penyediaan sentra vaksinasi masih berada di pusat ibukota kabupaten/kota dan belum disebar hingga wilayah terbawah.
“Kendalanya ada beberapa faktor. Pertama sasarannya, jadi masih ada yang masih sulit mau kita ajak untuk vaksin. Itu masih sulit. Kedua, jumlah vaksinatornya dan jumlah faskesnya yang melayani vaksinasi. Ketiga ya komitmen dari pemerintah daerah setempat perlu didorong,” kata Yulianto.
Lebih lanjut Yulianto meminta kepada kabupaten/kota se-Jateng, untuk mengubah pola strategi sentra vaksinasi. Tidak terpusat di wilayah kota saja, tetapi lebih kepada jemput bola ke sasaran-sasaran yang memang diketahui tidak mudah menjangkau sentra vaksinasi.
“Lansia dan penyandang disabilitas, lakukan jemput bola datangi ke rumah masing-masing. Ibu hamil juga demikian. Sekarang, sentra-sentra vaksinasi itu basisnya harus di komunitas yang lebih rendah menyasar RT/RW,” pungkasnya. (Bud)