Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Kesehatan Jawa Tengah meminta kepada semua kabupaten/kota, agar kembali membuka ruang atau bangsal isolasi bagi pasien terpapar COVID-19 tanpa gejala menyusul terjadinya peningkatan kasus di Kabupaten Kudus. Pada sepekan ke depan, diharapkan semua kabupaten/kota se-Jateng waspada dengan tren peningkatan kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan khusus untuk peningkatan kasus di Kudus, penanganan dan pengendalian sudah dilakukan pemkab setempat dengan dukungan Polres Kudus dan Kodim Kudus. Pernyataan itu dikatakan Yulianto saat memberikan penjelasan kepada wartawan secara virtual, kemarin.
Menurut Yulianto, untuk di RSUD Lukmono Hadi sudah diminta menambah tempat tidur dua kali lipat dari sebelumnya untuk menampung pasien terpapar COVID-19.
Yulianto menjelaskan, tidak hanya kudus tetapi wilayah sekitar dari kabupaten/kota lainnya di Jateng untuk menambah tempat tidur atau ruang isolasi. Termasuk, mengaktifkan kembali tempat-tempat yang sebelumnya digunakan sebagai lokasi isolasi terpusat di masing-masing daerah.
“Ini masa-masa kritis ya, satu minggu ke depan. Satu minggu ke depan ini kita harus betul-betul waspada dan siap siaga untuk mengantisipasi apabila terjadi lonjakan kasus. Maka kita siap siaga yang pertama tempat isolasi. Baik tempat isolasi mandiri atau terpusat untuk merawat yang OTG itu harus kita siapkan,” kata Yulianto.
Yulianto lebih lanjut menjelaskan, peningkatan kasus COVID-19 tidak hanya terjadi di wilayah Kudus saja tetapi juga di sejumlah daerah. Misalnya Jepara, Sragen, Wonogiri dan Karanganyar.
“Kita harapkan, semoga ke depan sudah bisa diatasi bersama karena kerja sama dengan kabupaten/kota cukup bagus. Komitmen kabupaten/kota juga cukup tinggi, sehingga kita optimis kita bisa,” pungkasnya. (Bud)