Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah akan menggabungkan sejumlah UKM potensial dan unggulan, menjadi korporatisasi untuk peningkatan akses pasar ekspor dan peningkatan akses pembiayaannya. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng akan dilibatkan, guna memberikan pendampingan peningkatan kapasitas pelaku UKM.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jateng Ema Rachmawati mengatakan saat ini pihaknya sedang merintis UKM korporatisasi di Kabupaten Demak, dengan sasaran para petani untuk pemenuhan kebutuhan beras. Pernyataan itu dikatakan usai mengikuti pembukaan Karya Kreatif Indonesia 2021 di Kantor Bank Jateng, Rabu (3/3) kemarin.
Ema menjelaskan, pihaknya akan membidik di bidang pangan dan menggabungkan koperasi-koperasi petani di Demak menjadi korporatisasi UKM. Sehingga, hal itu sejalan dengan arahan dari Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Menurutnya, untuk bisa mewujudkan korporatisasi UKM ini juga harus melibatkan sejumlah pihak dan salah satunya adalah Bank Indonesia sebagai mitra kerja.
“Makanya kita garap klaster, dan klaster yang sudah berkoperasi supaya bisa menjadi korporatisasi. Targetnya pak presiden itu kalau bisa UKM bergabung, kemudian berkoperasi dan koperasi itu membuat pabrik. Jadi skalanya besar dan jangan yang kecil, itu yang kita kembangkan. Yang pertama sedang kita buat adalah di Demak, yakni beras. Petani yang tergabung dalam koperasi lokal Demak kita perluas, jadi koperasi provinsi dengan keanggotaan kita naikkan minimal 1.000 petani,” kata Ema.
Lebih lanjut Ema menjelaskan, sektor lain yang akan digarap dan dijadikan UKM korporatisasi adalah furnitur di Kabupaten Sragen dan Klaten dengan factory sharing. Yakni mulai dari bahan baku, penggergajian hingga pengeringan dikelola factory sharing. Sehingga, selesai dikerjakan factory sharing menjadi partikel bagian furnitur akan digarap UKM-UKM yang bergabung.
“Kami juga sedang menyiapkan juga korporatisasi untuk fesyen, dengan membuat ekosistemnya. Konsepnya sama dengan furnitur,” pungkasnya. (Bud)