Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Kesehatan Jawa Tengah saat ini sedang melakukan verifikasi, terhadap guru-guru yang sekolahnya ditunjuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka pada April 2021. Para guru yang akan divaksin, sebelumnya dilakukan pemeriksaan untuk memisahkan antara guru sehat dengan memiliki penyakit bawaan.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan semua kebijakan yang saat ini diambil, basisnya adalah masalah kesehatan dalam upaya penanganan dan pencegahan penularan COVID-19. Pernyataan itu dikatakannya usai mengikuti rapat persiapan uji coba pembelajaran tatap muka di Puri Gedeh, Senin (22/3).
Yulianto menjelaskan, sekarang ini sudah ada kecenderungan adanya penurunan kasus terpapar COVID-19 di wilayah Jateng. Sehingga, kondisi tersebut harus terus dipelihara agar kasus COVID-19 di Jateng semakin menurun.
Menurutnya, semua kegiatan tidak hanya sekolah tapi kegiatan-kegiatan kemasyarakatan lainnya masih tetap ada pembatasan-pembatasan di skala mikro.
“Nanti guru yang akan melakukan uji coba pembelajaran tatap muka, akan kita inventarisasi gurunya ya. Yang mempunyai komorbid itu nanti kemungkinan tidak dilibatkan pembelajaran tatap muka. Lalu guru-gurunya akan kita lakukan vaksinasi dulu, khusus yang uji coba. Untuk zonasi tetap harus di zona hijau, di tingkat desa/kelurahan di mana sekolah tersebut berada. Itu harus zonanya hijau,” kata Yulianto.
Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, dalam rapat tersebut disebutkan jika ada akan 140 sekolah yang dilibatkan dalam pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka di Jateng. Namun, uji coba belum melibatkan sekolah jenjang SD dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
“Semua sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka harus menyiapkan sarana prasarana protokol kesehatan. Kita tinggal menunggu daftar dari Dinas Pendidikan, terkait guru yang diajukan untuk divaksin dan kita periksa dulu,” pungkasnya. (Bud)