Semarang, Idola 92,6 FM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah menilai, akhir tahun nanti pertumbuhan ekonomi akan semakin membaik dengan disokong sektor investasi dan ekspor. Diperkirakan, pertumbuhan ekonomi Jateng berada pada kisaran 3-4 persen lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
Kepala Kantor Perwakilan BI Jateng Pribadi Santoso mengatakan motor penggerak pertumbuhan ekonomi mulai terasa pada triwulan kedua terakhir, yaitu investasi dan ekspor sebagai penopang sektor perekonomian. Pernyataan itu dikatakannya usai menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Hotel Tentrem, Rabu (24/11).
Pribadi menjelaskan, pada triwulan terakhir tahun ini pihaknya akan mengupayakan untuk menarik investasi dan juga meningkatkan ekspor guna mendorong pertumbuhan Jateng lebih tinggi.
Menurutnya, beberapa komoditas yang bisa didorong untuk peningkatan ekspor Jateng di antaranya adalah furnitur dan tekstil serta produk tekstil.
“Nah ini berbagai program yang kita lakukan, supaya bisa untuk mendorong ekonomi Jawa Tengah yang lebih tinggi. Dengan berbagai upaya tersebut, kami perkirakan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah untuk tahun depan akan bisa di kisaran 5-6 persen. Inflasi juga akan mampu terjaga pada kisaran 3 plus minus 1 persen,” kata Pribadi.
Lebih lanjut Pribadi menjelaskan, Kantor Perwakilan BI Jateng mencatat inflasi sepanjang Januari-Oktober 2021 berada di kisaran 1,3 persen dan masih rendah dari sasaran inflasi BI. Namun, diperkirakan pertumbuhan ekonomi Jateng masih ada potensi terjadi peningkatan. Hal itu berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, konsumsi rumah tangga maupun belanja pemerintah mengalami peningkatan.
“Selama 2021 pertumbuhan ekonomi akan berada pada kisaran 3-4 persen. Kita optimis di akhir tahun nanti lebih baik, karena dulu pertumbuhan kita negatif dua persen,” pungkasnya. (Bud)