Semarang, Idola 92.6 FM – Media sosial menjadi salah satu alat penyebaran paham radikal. Sehingga, untuk itu, masyarakat dinilai perlu berperan serta dalam kontranarasi radikalisme dan terorisme dengan ikut membanjiri media sosial dengan konten-konten yang membawa pesan toleransi.
Hasil jajak pendapat Kompas baru-baru ini menunjukkan, sebanyak 40,6 persen responden menilai internet dan media sosial paling berpengaruh dalam membuat pelaku teror jadi radikal dan memiliki gagasan terlibat terorisme. Faktor ideologi menempati urutan kedua, dan diikuti tekanan ekonomi. Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar pun menekankan pentingnya masyarakat terlibat dalam upaya kontranarasi.
Maka, jika media sosial menjadi salah satu alat penyebaran paham radikal, sehingga diperlukan kontranarasi, lalu, bagaimana kontranarasi yang efektif? Bagaimana pelibatan warga dalam upaya membangun narasi ini?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber: Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irfan Idris. (her/yes/ao)
Dengarkan podcast diskusinya:
Listen to 2021-04-21 Topik Idola – Prof Irfan Idris – Bagaimana Membangun Kontranarasi yang Efektif untuk Membentengi Paham Radikalisme di Media Sosial? byRadio Idola Semarang on hearthis.at
Listen to 2021-04-21 Topik Idola – Prof Irfan Idris – Bagaimana Membangun Kontranarasi yang Efektif untuk Membentengi Paham Radikalisme di Media Sosial? byRadio Idola Semarang on hearthis.at