Apa dan Bagaimana Kita Menghindar dari Serangan Covid-19 Gelombang Ketiga?

COVID-19 Third Wave Soon
Ilustrasi/Istimewa

Semarang, Idola 92.6 FM – Di tengah menurunnya kasus Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir– seiring dengan penurunan PPKM berlevel di sejumlah daerah, kini sejumlah daerah kembali mengalami kenaikan kasus Covid-19.

Berdasarkan evaluasi mingguan Satgas Covid-19 Kamis (04/11) lalu, sembilan provinsi mengalami tren kenaikan kasus Covid-19, yakni: Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Papua. Tren peningkatan kasus ini terkait kasus aktif, tingkat kematian, dan keterisian tempat tidur di rumah sakit.

Satgas Covid-19 melaporkan, tingkat kasus aktif di Indonesia saat ini 0,29 persen dengan tingkat kematian 3,38 persen. Sementara tingkat keterisian tempat tidur (BOR) 3,62 persen. Sebanyak 130 kabupaten/ kota dilaporkan mengalami kenaikan kasus sepekan terakhir.

COVID-19 Third Wave
Ilustrasi/Istimewa

Atas kondisi itu, Satgas Covid-19 meminta semua kepala daerah, terutama di provinsi yang mengalami kenaikan kasus, perlu segera menekan laju penularan kasus. Penularan harus diperkuat. Langkah antisipasi untuk mengandalkan penularan penyakit tersebut perlu dilakukan terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru.

Lantas, apa dan bagaimana kita menghindar dari serangan Covid-19 gelombang ketiga? Upaya antisipasi ekstra seperti apa yang bisa kita lakukan untuk memastikan tak terjadi euforia sehingga tak membuat lengah masyarakat pada protokol kesehatan?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Dr Windhu Purnomo (Ahli Epidemiologi Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya); dan dr. Siti Nadia Tarmizi (Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan). (her/ yes/ ao)

Dengarkan podcast diskusinya:

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaFirman, Pahlawan Rawa Pening Yang Bawa Enceng Gondok Punya Kelas
Artikel selanjutnyaBagaimana Mengantisipasi Agar Tak Terjadi Lagi Banjir Bandang Seperti di Batu Malang?