Semarang, Idola 92,6 FM – BPS Jawa Tengah melakukan survei, dan mencatat tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2021 mengalami penurunan 0,51 persen bila dibandingkan Agustus 2020. Yakni dari 6,47 persen pada Agustus 2020, menjadi 5,96 persen pada Februari 2021.
Kepala BPS Jateng Sentot Bangun Widoyono mengatakan jumlah usia kerja di Jateng mencapai 2,49 juta jiwa dan terdampak pandemi COVID-19. Pernyataan itu dikatakannya melalui sesi webinar tentang angka kemiskinan di Jateng, kemarin.
Sentot menjelaskan, ada 251.200 orang menjadi pengangguran dan 141.370 orang untuk sementara tidak bekerja. Sedangkan ada dua jutaan orang yang bekerja, tetapi jam bekerja dikurangi dan di bawah 35 jam sepekan.
Menurutnya, kondisi saat ini memberikan andil terhadap angkatan kerja di Jateng. Baik orang yang bekerja, maupun setengah pengangguran.
“Kita mengetahui bahwa tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2021 menurun sedikit 0,51 persen, apabila dibandingkan dengan kondisi pada bulan Agustus 2020. Di antara para pengangguran, juga masih tercatat adanya mereka yang kita sebut sebagai setengah menganggu. Yaitu yang bekerja tetapi jam kerjanya di bawah jam kerja normal 35 jam seminggu,” kata Sentot.
Lebih lanjut Sentot menjelaskan, persentase dan jumlah pengangguran lebih besar terjadi di wilayah perkotaan dibanding perdesaan. Yakni, rasionya enam dibanding empat.
“Kita juga mencatat, ada 10,94 juta jiwa atau sekira 61,81 persen warga Jateng yang bekerja di sektor informal,” pungkasnya. (Bud)