Semarang, Idola 92,6 FM – Pertamina Jawa Bagian Tengah terus melakukan sejumlah upaya, agar seluruh SPBU di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta 100 persen sudah terdigitalisasi. Saat ini, dari 830 SPBU yang ada itu sudah 98 persen terdigitalisasi.
Senior Supervisor Communication & Relations Pertamina Jawa Bagian Tengah Arya Yusa Dwicandra mengatakan pihaknya terus mengupayakan, agar seluruh SPBU di Jateng-DIY sudah terdigitalisasi. Tujuannya, untuk memantau dan meningkatkan keandalan stok bahan bakar minyak (BBM) di SPBU.
Arya menjelaskan, dengan digitalisasi SPBU itu akan memudahkan monitoring di SPBU tanpa harus datang ke lokasi. Selain itu, digitalisasi SPBU juga akan mengoptimalkan penyaluran BBM dari terminal ke setiap SPBU.
Menurutnya, digitalisasi SPBU juga mengantisipasi kendala di lapangan saat dilakukan penyaluran. Misalnya terjadi banjir di sejumlah daerah seperti sekarang, dengan digitalisasi SPBU tidak akan menjadi kendala penyaluran.
“Bahwa dari 830 SPBU yang ada di Jawa Bagian Tengah, 98 persennya itu telah terdigitalisasi. Digitalisasi ini lebih pada sistem yang digunakan aat ini yang sudah online. Jadi kita lebih mudah memantau, baik kondisi stok, dan kondisi penyaluran dari SPBU-SPBU tersebut. Sehingga, mungkin 10-15 tahun lalu itu sering kita dengar berita-berita mengenai kelangkaan di SPBU padahal di TBBM stok BBM-nya banyak. Hanya saja karena telat memesan, sehingga harus ada proses pengantaran mobil tangki dari TBBM ke SPBU,” kata Arya, belum lama ini.
Arya lebih lanjut menjelaskan, saat ini kondisi stok BBM di wilayah Pertamina Jawa Bagian Tengah masih aman. Namun demikian diakuinya, jika dalam tiga hari terakhir ini penyaluran mengalami penurunan dari bulan sebelumnya.
“Penyaluran BBM jenis Gasoline bulan lalu rata-rata 10.900 KL per hari, menjadi 10.600 KL per hari. Tapi, kami memastikan bahwa stok BBM masih aman sampai dengan saat ini,” pungkasnya. (Bud)