Semarang, Idola 92,6 FM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah masih menganggap, pemahaman cinta dan bangga terhadap uang rupiah di tengah masyarakat masih rendah. Terbukti, sepanjang Januari-Oktober 2021 ada 31,23 persen uang yang masuk ke KPw BI Jateng dalam kondisi rusak atau tidak layak edar.
Deputi Kepala KPw BI Jateng Andry Prasmuko mengatakan sejak Januari-Oktober 2021, BI sudah mengedarkan uang sebanyak Rp51,58 triliun melalui KPw BI Jateng. Pernyataan itu dikatakannya saat pembukaan Gebyar Cinta, Bangga dan Paham Rupiah Jateng 2021 secara virtual, kemarin.
Andry menjelaskan, dari Rp51,58 triliun uang rupiah yang diedarkan ke Jateng dan masuk kembali ke KPw BI sebesar Rp87,94 triliun.
Namun, ada 31,23 persen atau setara Rp27,47 triliun uang yang kembali ke KPw BI Jateng adalah uang tidak layak edar.
Menurutnya, pemahaman masyarakat terhadap uang rupiah terbatas sebagai alat transaksi saja. Kondisi tersebut belum menciptakan rasa cinta yang besar, dan diimbangi dengan perilaku cinta-bangga-paham rupiah secara utuh.
“Kita ketahui bersama, pengelolaan uang bukan suatu hal yang sederhana. Diperlukan enam siklus pengelolaan uang rupiah yaitu perencanaan, pencetakan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan dan pemusnahan. Dan jurus tersebut, tidak sedikit sumber daya yang harus dikeluarkan. Mengingat hal tersebut, seperti halnya dilakukan di negara maju uang merupakan suatu alat tukar yang harus dijaga baik fisik maupun nilainya. Oleh sebab itu, uang harus dijaga dengan baik. Tidak boleh dilipat, tidak boleh dilubangi, tidak boleh dibasahi, diremas maupun dicoret,” kata Andry.
Lebih lanjut Andry menjelaskan, KPw BI Jateng terus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk cinta dan bangga serta paham terhadap rupiah. Beberapa upaya edukasi yang dilakukan itu di antaranya adalah penggunaan media sosial dan media massa sebagai kampanye cinta-bangga-paham terhadap rupiah, termasuk menggelar kompetisi cinta-bangga-paham terhadap rupiah.
“Kompetisi yang kita lakukan ada TikTok Chalengge, rupiah foto chalengge, story rupaih chalengge dan jingle cinta-bangga-paham rupiah. Mari kita mulai gerakan bela negara melalui cinta-bangga-paham rupiah,” pungkasnya. (Bud)