Semarang, Idola 92,6 FM – Wayang Orang Ngesti Pandowo Semarang memberikan hiburan kepada masyarakat secara daring dengan menggelar pentas di Puri Gedeh, Jumat (8/5) petang. Melalui Panggung Kahanan itu, para personel Ngesti Pandowo mengangkat tema tentang pencegahan virus Korona.
Salah satu personel Wayang Orang Ngesti Pandowo, Sumardagyo mengatakan upaya pencegahan terhadap COVID-19 itu digambarkan pertempuran melawan Buto Cakil. Pertempuran melawan Buto Cakil itu melibatkan Raden Janaka dan Gareng.
Sumardagyo menjelaskan, segala bentuk senjata milik Raden Janaka sudah dikeluarkan untuk melawan Buto Cakil. Namun, senjata-senjata itu tidak mampu mengalahkan. Sehingga, Gareng ikut turun dan berhasil mengalahkan Buto Cakil dengan semprotan desinfektan.
Menurutnya, dengan cara sederhana yang ditampilkan lewat pertunjukan seni wayang orang bisa mengedukasi masyarakat tentang bahaya COVID-19 dan cara pencegahannya.
“Ini menceritakan sesuai dengan kondisi sekarang. Cakil saya ibaratkan Koronanya. Jadi, kita memerangi Korona. Masa sekarang kita bersatu memerangi Korona. Kita memberi tahu kepada semua, bahwa Korona itu matinya tidak dengan senjata tapi dengan desinfektan. Kalau kita memberi penerangan itu tidak salah data, tapi ada pesan yang masuk. Jadi, Korona mati itu karena disemprot desinfektan,” kata Sumardagyo.
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan, pihaknya sengaja mengajak personel Wayang Orang Ngesti Pandowo untuk pentas seni secara daring di tengah pandemi. Selain mengedukasi masyarakat tentang cara pencegahan COVID-19, juga memberi ruang kepada pekerja seni tetap bisa berkreasi.
“Ini namanya Panggung Kahanan, dan sudah berjalan tiga kali. Panggung Kahanan kita gelar seminggu tiga kali, Senin, Rabu dan Jumat selama bulan puasa. Kemudian, gelaran seni ini kita siarkan lewat media daring sosial media yang ada,” ujar Ganjar. (Bud)