Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah mengingatkan kepada daerah-daerah rawan bencana, untuk mengantisipasi potensi kebencanaan guna menghadapi fenomena La Nina. Terutama, bencana banjir bandang atau tanggul jebol karena intensitas curah hujan yang tinggi.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan masing-masing kabupaten/kota di Jateng harus menyiapkan posko kebencanaan, sebagai antisipasi segala kemungkinan akibat masuknya musim hujan karena fenomena La Nina. Informasi dari BMKG menyebutkan, bahwa fenomena La Nina menyebabkan musim hujan datang lebih awal dan lebih panjang.
Menurutnya, musim hujan yang dimulai Oktober 2020 ini akan berlangsung hingga Maret 2021 mendatang.
Ganjar menjelaskan, para bupati/wali kota se-Jateng sudah diminta membuat peta kebencanaan yang memuat potensi bencana di daerahnya masing-masing. Mulai dari banjir, hingga tanah longsor.
“Kemungkinan terjadi La Nina. Jadi, musim hujan agak lebih awal dan waktunya lebih panjang. Maka, kemarin sudah ada koordinasi dengan teman-teman dari BBWS dan PSDA untuk kita membicarakan skenario-skenario terkait dengan kemungkinan debit hujan yang tinggi. Sekarang semua mesti siaga. Maka, daerah-daerah yang masuk rawan bencana harus mengambil inisiatif, jangan nunggu perintah,” kata Ganjar, Rabu (7/10).
Lebih lanjut Ganjar juga meminta kepada bupati/wali kota se-Jateng untuk terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pengurangan risiko bencana. Termasuk, menghidupkan kembali desa tangguh bencana dan menggerakkan relawan tangguh bencana.
“Siapkan masyarakatnya, dan latih mereka jika terjadi kondisi gawat darurat,” pungkasnya. (Bud)