Semarang, Idola 92,6 FM – BMKG Semarang memberi peringatan kepada masyarakat, untuk mewaspadai potensi hujan lebat dalam waktu singkat karena bisa menimbulkan banjir dan juga angin kencang. Sebab, saat ini sedang terjadi fenomena La Nina di Samudera Pasifik dengan intensitas sedang.
Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Semarang Tuban Wiyoso mengatakan dampak La Nina bagi curah hujan di Indonesia akan bervariasi, tergantung pada wilayah dan kekuatan La Nina. Namun yang pasti, memasuki peralihan musim hujan ini akan terjadi beberapa kali hujan deras dalam waktu singkat sepekan ini.
Menurutnya, musim hujan di awal Oktober hingga akhir November 2020 ini sudah terjadi di beberapa wilayah.
Tuban menjelaskan, saat ini beberapa wilayah sudah masuk musim hujan dengan intensitas 50 milimeter dalam satu dasarian dan tiga dasarian berturut-turut. Keadaan tersebut harus diwaspadai masyarakat, terutama untuk menghindari daerah-daerah terbuka saat hujan deras disertai petir.
“Ini kan masa peralihan atau masa transisi. Masa peralihan biasanya ada hujan yang dalam waktu singkat hujan lebat. Umumnya pada siang dan sore hari. Kemudian angin kencang dan petir. Angin kencang bisa puting beliung,” kata Tuban dalam diskusi “Mitigasi dan Siaga Fenomena La Nina, Senin (19/10).
Kasi Kesiapsiagaan BPBD Jateng Adi Widagdo menambahkan, pihaknya juga telah melakukan mitigasi kebencanaan di awal peralihan musim hujan. Termasuk, melakukan monitor terhadap logistik dan peralatan kebencanaan yang ada di kabupaten/kota.
“Koordinasi di kabupaten/kota sudah kita lakukan rapat internal. Intinya, kita minta mereka untuk menyiapkan peralatan dari segi kebencanaan, perahu, dapur umum dan logistik,” ujar Adi.
Adi lebih lanjut meminta masyarakat untuk waspada, dan melaporkan setiap keadaan di lingkungannya apabila terjadi curah hujan tinggi dalam durasi waktu panjang. (Bud)
