Semarang, Idola 92,6 FM – Ratusan warga Desa Sirau di Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas sudah enam hari tinggal di pengungsian karena rumahnya tergenang banjir. Warga sementara waktu, mengungsi di di balai pertemuan dan gedung sekolah di desa setempat.
Salah satu warga, Turiyah mengaku terpaksa mengungsi karena rumahnya terendam banjir. Sehingga, bersama tetangganya memilih mengungsi di gedung sekolah.
Menurutnya, dalam pengungsian selama enam hari ini semua kebutuhan tercukupi.
“Sudah ngungsi enam hari. Kebutuhan di pengungsian terjamin. Untuk makan tiap hari ada, malah berlebih. Kondisi warga lainnya juga sehat-sehat,” kata Turiyah, kemarin.
Sementara Kepala Dusun Grumbul Nusapule, Desa Plangkapan di Kecamatan Tambak, Muhroni menyatakan wilayahnya terisolir karena banjir merendam seluruh wilayah. Bahkan, jalan yang biasa menjadi sarana lalu lintas masyarakat ikut terendam.
Muhroni menjelaskan meskipun wilayahnya sering kebanjiran, tetapi warga memilih bertahan. Alasannya, karena banjir tidak sampai masuk di rumah warga.
“Kalau musim hujan selalu banjir. Kalau di sini masih mending, karena tempatnya lebih tinggi. Kalau di sana sampai segini antara 40-50 sentimeter,” ujar Muhroni.
Lebih lanjut Muhroni menjelaskan, tidak hanya bencana banjir yang kerap terjadi di wilayahnya. Pada saat musim kemarau, daerahnya juga langganan kekeringan kesulitan air. Sehingga, warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih harus membeli. (Bud)