Semarang, Idola 92,6 FM-Meskipun bukan merupakan sebuah kebiasaan, namun Pemprov Jawa Tengah menyarankan masyarakat tidak mudik di Hari Raya Idul Adha. Pemprov meminta kepada perangkat desa, agar mendata para pendatang di wilayahnya masing-masing.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan seluruh kepala desa atau kelurahan yang ada di Jateng, diminta mengantisipasi adanya pendatang atau pemudik di wilayahnya saat libur Hari Raya Idul Adha. Setiap pendatang dicatat, dan memastikan para pendatang atau pemudik itu menerapkan protokol kesehatan dengan baik.
Ganjar menjelaskan, meskipun bukan menjadi kebiasaan setiap libur Idul Adha tetapi tidak menutup kemungkinan ada pemudik yang pulang kampung. Terlebih lagi, saat Lebaran kemarin juga belum pulang ke kampung halaman masing-masing.
Menurutnya, program Jogo Tonggo harus dioptimalkan untuk menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi.
“Mudik yang long week end besok ya dimulai Jumat, pak sekda besok pagi akan melakukan rapat koordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk kita melakukan kontrol. Kembali lagi Jogo Tonggo menjadi penting, sehingga kades dan kelompok-kelompok masyarakat yang peduli pada tetangganya ayo dicatat. Mereka-mereka agar taat menjalankan protokol kesehatan dengan tepat. Kalau enggak, ini bahaya memang. Sehingga, nanti harapan saya sih mereka menjaga diri sendiri saja dan sebaiknya kalau tidak penting tidak mudik,” kata Ganjar,” Senin (27/7).
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, pemprov tidak menyarankan dilakukan karantina selama 14 hari. Namun yang terpenting, semua orang wajib melakukan dan menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan benar.
“Sebaiknya memang, kalau tidak penting tidak usah mudik. Kita akan rapat besok, khusus membahas soal itu dan apa yang harus dilakukan untuk mengontrolnya,” tandasnya. (Budi Aris)