Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah yang menargetkan pemeriksaan 4.991 tes COVID-19 setiap hari, saat ini total pemerikaaan sudah mencapai 138.500 testing. Pemeriksaan tes COVID-19 itu, dilakukan hampir di semua wilayah di Jateng.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan pelaksanaan tes usap dilakukan secara masif, sesuai dengan kemampuan dan kapasitas yang dimliki laboratorium di provinsi ini. Dari hasil pemeriksaan tes usap COVID-19 itu, diketahui jika wilayah pantura timur masih tinggi angka kasus penyebarannya bila dibanding wilayah selatan Jateng.
Yulianto menjelaskan, pihaknya juga bekerja sama dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan provinsi tetangga untuk melakukan tracing adanya penularan transmisi antarwilayah. Termasuk, intensitas pemeriksaan tes COVID-19 di wilayah Jepara karena kasus di wilayah itu relatif tinggi.
Menurutnya, dari hasil tracing dan testing di Jepara ditemukan kasus positif COVID-19 di lingkungan sekretariat dewan dan Dinas Lingkungan Hidup serta Satpol PP.
“Ya pada prinsipnya kan namanya pandemi ya, jadi kalau tidak ada kasus sama sekali itu justru jadi pertanyaan. Benar tidak? Kalau benar bagus banget itu. Tapi masalahnya, kalau kita tidak lakukan tes itu ya kurang baik. Saya sudah komunikasi dengan para kepala Dinas Kesehatan provinsi lain, juga sama seperti itu,” kata Yulianto, Selasa (4/8).
Terpisah, Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan jika dari hasil pemeriksaan tes COVID-19 secara masif di Jateng terjadi peningkatan angka kasus penyebarannya. Oleh karena itu, bupati/wali kota di Jateng harus terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada warganya soal adaptasi kebiasaan baru serta upaya pencegahan COVID-19.
“Kalau terjadi peningkatan angka kasus positif itu sangat wajar, karena kita melakukan testing secara masif. Penambahan kasus hampir ada di semua kabupaten/kota, dan Jepara ini paling tinggi. Tidak jelas klaster penularannya dari mana,” ujar Ganjar. (Bud)