Semarang, Idola 92,6 FM – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengkonfirmasi ada satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di RSUD Moewardi Solo meninggal dunia, Kamis (19/3) pagi. Pasien itu diketahui baru masuk kamar isolasi RSUD Moewardi Rabu (18/3) kemarin, dan belum dipastikan statusnya terinfeksi virus Korona atau tidak.
Ganjar Pranowo mengatakan informasi terakhir yang diterimanya itu, mengkonfirmasi jika ada seorang PDP di RSUD Moewardi Surakarta meninggal dunia. Sementara, hasil swab yang dikirim ke laboratorium kesehatan di Yogyakarta belum diketahui hasilnya.
Ganjar menjelaskan, Dinas Kesehatan Jateng dan Dinas Kesehatan setempat sudah bergerak melakukan tracking terhadap pasien berjenis kelamin laki-laki itu.
Menurutnya, dengan hasil tracking bisa diketahui pasien itu melakukan kontak langsung pembawa virus Korona atau tidak.
“Laki-laki usia 60 tahun, dan merupakan pasien dalam pengawasan dari Sukoharjo. Cuma, ini hasil tesnya belum kita ketahui sampai hari ini. Kita masih menunggu. Pasien ini baru masuk kemarin. Ini rujukan dari salah satu rumah sakit swasta, yang ada di Solo. Kita pantau untuk memastikan, apa sebenarnya yang terjadi sama pasien itu,” kata Ganjar usai menggelar evaluasi terkait pencegahan virus Korona, Kamis (19/3).
Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo menambahkan, selain ada satu orang PDP di RSUD Moewardi Solo meninggal dunia, juga ada penambahan pasien positif terinfeksi virus Korona. Yakni, seorang PDP yang dirawat di RSUD Wongsonegoro Semarang berjenis kelamin laki-laki.
“Riwayat perjalanannya, dia dari luar kota. Dari berbagai kota, tapi di dalam negeri saja. Jenis kelamin laki-laki, dari Kota Semarang,” ujar Yulianto.
Yulianto lebih lanjut menjelaskan, dengan kondisi ini maka di Jateng ada 1.870 orang dalam pemantauan (ODP) dan 83 PDP. Sedangkan kasus positif virus Korona terkonfirmasi ada 10 kasus, dengan rincian tujuh pasien dirawat dan tiga pasien meninggal dunia. (Bud)
https://www.instagram.com/p/B96H22ZH24C/?utm_source=ig_web_copy_link