Semarang, Idola 92,6 FM-Meskipun di tengah masa pandemi COVID-19, namun sejumlah produk UKM asal Jawa Tengah masih punya pasar ekspor ke beberapa negara. Dinas Koperasi dan UKM Jateng menyebut, sarung goyor dan jamu herbal masih mengekspor produknya ke luar negeri.
Kepala Dinkop dan UKM Jateng Ema Rachmawati mengatakan wabah dari COVID-19 yang melanda di hampir seluruh belahan negara di dunia, ternyata masih ada peluang pasar ekspor bagi produk-produk asal provinsi ini. Sebut saja produksi sarung goyor, dan jamu herbal yang masih memiliki pasar ekspor di luar negeri.
Ema menjelaskan, pelaku UKM yang berorientasi ekspor masih mampu bertahan di tengah pandemi sekarang ini. Bahkan, beberapa di antaranya mampu meningkatkan kapasitas produksi dan pemasaran.
Menurutnya, para pelaku UKM lainnya di Jateng harus bisa memanfaatkan peluang di masa pandemi untuk bisa bertahan.
“Masih ada lho UKM yang bisa ekspor, dan mendapat untung. Misal sarung goyor itu pasar Afrika ternyata masih buka, hingga sampai Kongo. Jamu dari yang biasanya sebulan dua ribu botol, sekarang bisa 13 ribu botol sebulan. Di Sukoharjo saja ada yang ekspor ke Amerika untuk yang herbal. Jadi, di tengah seperti ini masih ada yang bergerak,” kata Ema belum lama ini.
Lebih lanjut Ema menjelaskan, pada saat sekarang ini para pelaku UKM dituntut bisa menyasar dan berjualan lewat e-commerce. Beberapa aplikasi yang ada bisa dimanfaatkan, dan menangkap peluang untuk memasarkan produknya.
“Pak Ganjar dan CEO Blibli sudah mengambil kesepakatan, memberi kesempatan kepada pelaku UKM untuk mengakses pasar melalui jualan online sebagai solusi bertahan di masa pandemi. Teman-teman UKM harus bisa mengadopsi teknologi, untuk mendongkrak performa bisnisnya,” pungkasnya. (Budi Aris)