Semarang, Idola 92,6 FM – RSUP dr Kariadi Semarang menjadi satu dari sejumlah rumah sakit rujukan, untuk penanganan COVID-19 di wilayah Jawa Tengah. Karena kondisi itu, menyebabkan pelayanan kesehatan terhadap pasien non COVID-19 mengalami penurunan.
Direktur Utama RSUP dr Kariadi Semarang Agus Suryanto mengatakan sejak merebaknya pandemi di wilayah Indonesia pada umumnya dan Jateng pada khususnya, maka di rumah sakit yang dipimpinnya memberlakukan tiga zona sesuai tingkat kerawanan. Yakni zona merah, kuning dan hijau.
Agus menjelaskan, karena di rumah sakitnya juga menerima pasien terpapar virus Korona, maka pihaknya membagi dua jenis layanan kesehatan. Namun ternyata, layanan kesehatan non COVID-19 justru mengalami penurunan hingga 50 persen lebih.
Menurutnya, hal itu terjadi karena kebanyakan pasien yang datang ke RSUPD dr Kariadi Semarang merupakan pasien kronik dan biasa rutin berobat.
“Pelayanan non COVID-19 menurun, turunnya sampai 50 persen lebih. Mungkin masyarakat mengikuti imbauan-imbauan dari pemerintah untuk tidak keluar rumah, dan termasuk di antaranya tidak berobat. Karena, 70 persen pasien di rumah sakit ini adalah pasien-pasien kronik yang kontrol berulang. Dengan kondisi saat ini, sudah tidak perlu berulang datang ke rumah sakit. Bisa dilakukan pelayanan secara online, dan obat bisa diperoleh secara online selama dua bulan,” kata Agus, baru-baru ini.
Lebih lanjut Agus menjelaskan, untuk pelayanan non COVID-19 ini pihaknya juga sudah melakukan merger dengan sejumlah rumah sakit terdekat. Termasuk, layanan instalasi gawat darurat (IGD).
“Untuk layanan IGD kita tambah dua kamar, dari enam menjadi delapan kamar. Dan IGD ini sudah kita pisahkan antara pasien non COVID-19 dengan pasien terpapar virus Korona,” pungkasnya. (Bud)