Semarang, Idola 92.6-Kebangkitan Nasional Indonesia adalah periode pada paruh pertama abad ke-20, di mana rakyat Indonesia mulai menumbuhkan rasa kesadaran nasional sebagai “orang Indonesia”. Masa ini ditandai dengan dua peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928).
Pada masa itu, bentuk dan nama Indonesia pun belum terbentuk namun sudah ada dalam tataran pemikiran. Nah, kini, tahun 2020, kita memperingati 112 Kebangkitan Nasional di tengah situasi Pandemi Corona. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dalam momentum Hari Kebangkitan Nasional mengajak seluruh lapisan masyarakat meningkatkan persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan solidaritas sosial, khususnya dalam menghadapi Covid-19.
Persatuan yang kokoh akan memampukan seluruh elemen bangsa untuk bergerak bersama secara bahu-membahu melawan pandemi yang kini melanda negeri ini. Gerakan berbagi harus dijadikan sebagai gerakan bersama yang kan menjadi modal sosial dan budaya dalam mengatasi penyebaran Covid-19.
Lantas, merefleksi 112 tahun Kebangkitan Nasional di tengah Pandemi Covid-19, bagaimana meningkatkan persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan solidaritas sosial dalam menghadapi musuh bersama bernama Corona? Menyorotinya, radio Idola Semarang mewawancara Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Universitas Pancasila Siswono Yudo Husodo. (Heri CS)