Semarang, Idola 92,6 FM-Tim robotik Polines Semarang membuat robot bernama Robot Asisten Medis Autonomus (RAMA), yang mampu menggantikan tugas seorang perawat di rumah sakit. Tugas robot RAMA ini sangat sederhana, untuk mengantarkan keperluan pasien positif COVID-19 mulai dari makanan minuman hingga obat-obatan.
Perancang RAMA, Abbas Kiarostami mengatakan pembuatan robotnya itu membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan mulai dari ide sampai dengan aplikasinya. Robot berbentuk mirip dengan rak makanan di rumah sakit itu, bisa berjalan sesuai program yang dimasukkan.
Abbas menjelaskan, dengan keberadaan robot ini akan mampu menggantikan tugas perawat di dalam mengantarkan makanan minuman ataupun obat ke pasien positif COVID-19. Sehingga, tidak terjadi kontak erat antara perawat dengan pasien.
Menurutnya, untuk membuat RAMA ini membutuhkan biaya riset antara Rp25 juta sampai Rp30 juta.
“Awal kita membuat robot ini, karena melihat kondisi sekarang ya. Di banyak rumah sakit itu kan, ada perawat atau dokter yang katakan gugur begitu. Kemudian, kebutuhan akan APD juga semakit meningkat. Sehingga, kita inovasi membantu tenaga medis supaya antara kontak langsung itu bisa berkurang,” kata Abbas, kemarin.
Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan apresiasi kepada tim robotik Polines yang telah ikut berkontribusi dalam penanganan COVID-19. Yakni, dengan pembuatan robot pengganti tugas perawat.
Menurutnya, secara keseluruhan robot pengganti perawat ini sudah bisa diaplikasikan di rumah sakit.
“Dia bisa menggantikan perawat, sehingga tidak perlu pakai APD. Tinggal nanti penyempurnaannya, dan kalau areal-areal yang berbahaya dan muda menular ini akan bisa masuk dengan cara yang bebas. Sehingga, tidak perlu manusianya yang datang,” ucap Ganjar.
Lebih lanjut Ganjar mengharapkan tim dari Polines bisa mengembangkan lebih lanjut, agar robot tersebut mampu menaiki anak tangga atau membuka pintu kamar pasien. (Budi Aris)