Pertamina Prediksi Ada Kenaikan Konsumsi Elpiji Jelang Natal

Petugas mengisi elpiji bersubsidi
Petugas mengisi elpiji bersubsidi di terminal pengisian.

Semarang, Idola 92,6 FM – Pertamina Jawa Bagian Tengah memperkirakan, jika konsumsi elpiji bersubsidi saat libur Natal dan Tahun Baru akan mengalami peningkatan 10 persen sama seperti tahun sebelumnya. Puncak konsumsi elpiji, diperkirakan terjadi sebelum Natal 2020.

Sales Branch Manager Pertamina wilayah Kota Semarang dan Kabupaten Semarang Alam Kanda mengatakan setiap menjelang momentum hari raya atau libur panjang, dipastikan selalu terjadi peningkatan konsumsi elpiji. Peningkatan konsumsi elpiji pada masa normal atau pandemi ini hampir sama, dan bahkan tidak terpengaruh seperti bahan bakar minyak (BBM).

Menurutnya, masyarakat sebaiknya sebelum memasuki masa libur panjang ada baiknya menyiapkan stok elpiji untuk persediaan. Namun, Pertamina tetap memastikan jika distribusi ke pangkalan tetap berjalan.

Alam menjelaskan, masa normal atau adanya pandemi ini tidak ada pengaruhnya untuk konsumsi elpiji. Sebab, penggunaan elpiji memang untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan setiap tahun selalu mengalami kenaikan.

“Konsumen lebih memilih memasak makanan di rumahnya, sehingga otomatis pemakaian elpiji tiga kilogram juga mengalami peningkatan. Kita juga sudah siapkan fakultatif, untuk antisipasi kesiapan lonjakan permintaan konsumen di lapangan nantinya,” kata Alam, kemarin.

Lebih lanjut Alam menjelaskan, memang untuk masa pandemi sedikit terjadi fluktuasi permintaan elpiji di masyarakat. Konsumsi elpiji bersubsidi harian normal biasanya 3.480 Metric Ton (MT) per hari, menjadi 3.820 MT per hari atau naik 10 persen. Sementara elpiji nonsubsidi dari 262 MT per hari, menjadi 282 MT per hari atau naik 12 persen untuk wilayah Jawa Tengah.

“Aktivitas masyarakat memang meningkat setiap tahunnya, tapi selama pandemi ini cenderung stabil. Kalau ada kenaikan drastis, akan menjadi catatan bagi Pertamina dan pemerintah daerah,” pungkasnya. (Bud)

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaParadoks Pembangunan dengan Pendekatan Green Economy
Artikel selanjutnyaKUR Super Mikro Bantu UMKM Bangkit di Masa Pandemi