Semarang, Idola 92,6 FM – Pertamina MOR IV ikut serta mendorong pemulihan ekonomi masyarakat di masa adaptasi kebiasaan baru, sehingga tingkat konsumsi rumah tangga kembali menggeliat. Termasuk, mengupayakan penyediaan kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat modern tanpa harus pergi ke pasar tradisional lewat Bright Store.
General Manager Pertamina MOR IV Sylvia Grace Yuvenna mengatakan pihaknya sangat memahami kondisi pandemi yang sedang terjadi, dan memang membuat pukulan bagi sektor perekonomian di Tanah Air. Terlebih lagi, di awal pandemi COVID-19 melanda di Maret-April 2020 yang kemudian melemahkan perekonomian dalam negeri.
Sylvia menjelaskan, pada masa adaptasi kebiasaan baru ini Pertamina mencoba membangkitkan kembali sektor konsumsi rumah tangga lewat kehadiran Bright Store. Karena diakui, masih banyak orang yang menghindari kerumunan tetapi menginginkan bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari tidak perlu pergi jauh dari rumah.
Oleh karena itu, pihaknya mencoba memberi fasilitas kepada masyarakat yang membutuhkan keperluan sehari-hari tetapi masih menerapkan protokol kesehatan.
“Dengan adanya pandemi COVID-19 ini, tentunya masyarakat akan meminimalisir pergerakan ke luar rumah. Dari mal pindah ke ritel yang agak kecil. Saat ini, kami melihat bahwa walaupun sempat drop di Maret-April sekarang sudah mulai normal. Tentunya, hal ini harus kami sikapi dengan perubahan dari konsep Bright Store sebelumnya. Karena, kami melihat adanya potensi orang datang ke SPBU dan banyak konsumen yang butuh berbagai kebutuhan sehari-hari,” kata Sylvia saat membuka operasi Bright Store di SPBU Penggaron Kidul, Kamis (27/8).
Sylvia lebih lanjut menjelaskan, pihaknya juga telah melakukan peningkatan fasilitas Bright Store yang ada di SPBU guna layani konsumen. Pihaknya juga optimistis, di masa adaptasi kebiasaan baru ini masyarakat akan lebih merasa nyaman saat melakukan transaksi di Bright Store.
“Pembayaran secara cashless untuk menunjang pencegahan penyebaran COVID-19, tentu juga terus kami persiapkan. Termasuk, fasilitas lain yang memutus kontak fisik antara operator SPBU dengan konsumen lewat layanan Pertamina Delivery Service,” pungkasnya. (Bud)