Semarang, Idola 92,6 FM – Pengusaha di Kota Semarang terus mencoba bangkit di tengah keterpurukan ekonomi masa pandemi, dengan secara perlahan menyusun strategi pemasaran. Tujuannya, agar roda ekonomi kembali bergerak tetap dengan memerhatikan protokol kesehatan selama pandemi.
Marketing Plasa Simpang Lima Semarang Dona Afrin Christina mengakui, di awal pandemi memang langsung memukul sektor ekonomi ritel. Bahkan, pengelola Plasa Simpang Lima sempat menutup pusat perbelanjaan di jantung Kota Semarang dalam beberapa pekan.
Menurutnya, kondisi di tengah pandemi membuat banyak pelaku usaha tidak siap dengan keadaan dan memilih tutup. Sejumlah penyewa tempat usaha beberapa mundur, dan menutup usahanya.
Dona menjelaskan, meski saat ini sudah berangsur menggeliat tetapi peningkatan kunjungan masyarakat ke Plasa Simpang Lima belum mencapai 80-90 persen.
“Sama dengan mal yang lain, belum ada perubahan yang signifikan. Jadi, masih belum seperti yang diharapkan. Kalau saya tanya ke tenat-tenant, belum kembali seperti dulu waktu belum terjadi pandemi. Harapannya, pelan-pelan nanti kita bisa kembali kayak dulu,” kata Dona, Rabu (14/10).
Dona menyebutkan, untuk tetap bisa bertahan dan membantu pengusaha pihaknya memberikan keringanan biaya sewa. Besaran keringanan biaya yang diberikan bervariasi, hingga mencapai 25 persen untuk Plasa 1 dan Plasa 2.
Sementara salah satu pelaku usaha yang menyewa lokasi di Plasa Simpang Lima, Freddy Hartoyo mengaku saat ini tempat usahanya yang tersisa ada sembilan toko. Di antaranya konter handphone, toko kamera dan stan penjualan kosmetik.
Menurutnya, banyak pelaku usaha yang menyewa di Plasa Simpang Lima tetap optimistis menyikapi situasi pandemi dengan beragam strateginya. Tujuannya, tetap bisa bertahan dan memberikan lapangan pekerjaan kepada yang membutuhkan.
“Kita semua pasti mengalami proses, dan berat ya. Di tengah pandemi ini tetap kita jangan menyerah, kita harus survive dan terus maju. Karena, setelah resesi, pasti ada resepsi,” ujar Freddy.
Freddy berharap, masa pandemi bisa segera berlalu dan keadaan kembali pulih. Sehingga, roda perekonomian kembali berputar. (Bud)
