Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah memastikan, bahwa ketahanan pangan di provinsi ini masih aman di tengah wabah COVID-19 hingga 11 bulan ke depan. Namun demikian, ada dua komoditas tetap perlu mendapat perhatian karena stok yang menipis.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan kedua komoditas yang stoknya menipis itu adalah gula pasir dan bawang putih, karena memang telah menjadi kelangkaan sejak wabah COVID-19 belum mewabah. Namun demikian, untuk komoditas lainnya masih cukup aman dengan ketahanan pangan hingga 11 bulan mendatang.
Ganjar menjelaskan, meskipun sudah ada sejuta pemudik yang masuk Jateng dari wilayah Jabodetabek dan sekitarnya, namun tidak sampai mengganggu ketahanan pangan.
Menurutnya, Jateng memiliki tiga skenario untuk bisa mengamankan stok pangan di tengah pandemi. Ketiga skenario itu sudah dihitung berdasarkan jumlah penduduk, penambahan pemudik dan kemampuan ketahanan pangan.
“Kalau Jawa Tengah sih sebenarnya relatif aman ya, sampai dengan hari ini. Hanya dua komoditas saja kita yang masih agak sulit begitu, yaitu gula dan bawang putih. Dan kita sudah menyiapkan skenarionya, termasuk ketika kita memenuhi seandainya gelombang masyarakat yang datang ke Jawa Tengah banyak,” kata Ganjar, Rabu (6/5).
Ganjar meminta kepada masyarakat Jateng, agar tidak perlu panik dengan kekurangan stok pangan. Bahkan, beberapa wilayah di Jateng juga sudah masuk masa panen. Pemerintah juga menjaga, agar fluktuasi harga terjaga dan tidak terjadi inflasi.
“Untuk gula pasir selain menunggu impor, kita juga sudah minta pabrik gula segera giling tebu dan sudah mulai jalan. Kalau bawang putih, sebenarnya di Temanggung ada stok enam ribu ton milik petani lokal. Pemprov bersama Pemkab Temanggung sudang membuat gerakan membeli, dan sekarang sudah teratasi,” pungkasnya. (Bud)