Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah sudah menghubungi keluarga dari warga Kabupaten Klaten, yang kabarnya hendak menjual ginjalnya demi memenuhi kebutuhan hidup. Gubernur Ganjar Pranowo sendiri meminta kepada masyarakat yang mengalami kesulitan, agar menghubungi pemerintah sempat guna dibantu kesulitannya.
Ganjar Pranowo mengatakan Dinas Sosial Jateng sudah diminta untuk menangani dan mendatangi rumah orang yang akan menjual ginjalnya itu, agar bisa dibantu kesulitannya. Bahkan, TNI/Polri juga telah ikut turun tangan dengan menyalurkan bantuan kebutuhan pokok.
Ganjar menjelaskan, pada masa pandemi ini pasti banyak orang yang mengalami kesulitan. Terutama, para pekerja yang diputus perusahaannya alias di-PHK.
Menurutnya, yang seharusnya dilakukan bukan menjual ginjal tetapi melapor ke pemerintah setempat melalui perangkat RT/RW atau lurah.
“Saya komunikasi dengan wartawan yang menulis, dan sudah dibantu. Dari Dinsos sudah koordinasi di sana, dan kalau tidak salah TNI/Polri sudah turun. Bupati juga sudah saya kasih tahu. Justru hari ini yang kebingungan adalah istrinya. Kita sudah berkomunikasi dengan istrinya, tapi dia bilang suaminya ini ke mana. Katanya mau ketemu saya, tapi kok saya malah belum ketemu,” kata Ganjar, Senin (4/5).
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, langkah dengan menjual ginjal di masa pandemi untuk memenuhi kebutuhan hidup tidak bisa dibenarkan. Karena, pemerintah akan siap membantu masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi.
“Minta saja bantuan ke pemerintah, atau langsung ke saya juga gak papa. Biasanya orang yang minta bantuan ke saya, langsung diverifikasi dan langsung dapat. Jangan membuat suasana jadi ngeri,” jelasnya.
Diwartakan, seorang pria asal Klaten bernama Frans Larry Oktavianus nekat menjual ginjalnya demi memenuhi kebutuhan hidup. Frans mengaku juga dirumahkan perusahaannya, sehingga kebingungan untuk mencukup kebutuhan hidup keluarganya. (Bud)