Menurutnya, kunci penanganan klaster di pondok pesantren ada pada para kiai atau pengelolanya. Selain itu, dibutuhkan kader-kader protokol kesehatan di lingkungan pondok pesantren untuk melatih pencegahan virus Korona.
“Beberapa yang harus kita lakukan adalah membuat protokol kesehatan, yang ada di pondok pesantren dan harus dibuatkan champion-champion pondok pesantren yang siap. Siapa yang mendamping? Yang mendampingi Dinas Kesehatan yang ada di kabupaten/kota atau provinsi. Terus siapa lagi,? Kemenag dan pihak-pihak yang peduli, serta terlibat dalam pondok pesantren. Maka, butuh kerja sama antara pengelola pondok pesantren dengan pemerintah,” kata Ganjar saat rapat dengan pemerintah pusat secara daring, kemarin.
Lebih lanjut Ganjar juga telah meminta kepada bupati/wali kota yang daerahnya terdapat klaster pondok pesantren, untuk mengoptimalkan fungsi Jogo Tonggo di sekitarnya. Termasuk, menggiatkan operasi protokol kesehatan kewajiban memakai masker dan tidak berkerumun.
“Yang kita tekankan di sini, masyarakat harus patuh pada protokol kesehatan,” tandasnya. (Bud)