Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo, sudah mulai menghitung perkiraan dana yang dibutuhkan untuk penanganan dampak dari virus Korona. Khusus untuk sektor kesehatan saja, Pemprov Jateng menyiapkan anggaran Rp100 miliar lebih sedikit dan belum termasuk sektor ekonomi lainnya.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo lewat video conference dengan sejumlah kepala daerah lainnya, pemprov diminta menyiapkan penghitungan-penghitungan teknis terkait dengan aspek kesehatannya. Termasuk, penghitungan aspek ekonomi dan sosialnya.
Ganjar menjelaskan, untuk kebutuhan alat pelindung (APD) dari pemerintah pusat sebanyak 10 ribu set sudah datang dan telah didistribusikan ke sejumlah titik. Selain itu, pemprov juga diminta membuat skenario level sedang dengan memberi kesempatan orang berinteraksi secara terbatas.
Menurutnya, khusus untuk penyiapan anggarannya juga telah ada aturan dari Kementerian Keuangan dan bisa menggunakan dana bagi hasil cukai tembakau untuk dipakai di sektor kesehatan.
“Kalau hari ini, kita masih konsentrasi di kesehatannya. Jadi, rumah sakit butuh apa dan berapa serta sebagainya bisa menghitung. Ada Rp100 miliar lebih sedikit yang kita siapkan. Nah, sekarang kita menyiapkan untuk sosialnya. Kita harapkan, masing-masing di OPD menghitung untuk UKM berapa, dan aspek sosial berapa. Industri perdagangan seperti apa, dan investasi bagaimana. Dugaan saya, kalau Rp100 miliar lebih sedikit itu terlalu kecil,” kata Ganjar, Selasa (24/3).
Ganjar lebih lanjut menjelaskan, untuk dampak sosialnya akan diserahkan kepada Dinas Soal Jateng guna menghitung dan melakukan pendataan. Siapa saja yang perlu dibantu, dan bagaimana mekanisme pemberiannya.
“Jaring pengaman sosial ini nanti akan bekerja, dan prioritas kita sama dengan nasional. Mereka yang lansia, penyandang disabilitas dan orang sakit yang perlu dibantu terlebih dulu,” pungkasnya. (Bud)