Semarang, Idola 92,6 FM – Harga gula pasir di bulan Ramadan ini, masih menunjukkan tren kenaikan harga. Oleh karena itu, untuk menekan peningkatan harga gula pasir di pasar, Pemprov Jawa Tengah meminta pabrik gula segera melakukan proses giling tebu.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan beberapa waktu lalu, sementaranya pemprov sudah meminta kepada semua pabrik gula di Jateng untuk masuk masa giling tebu. Sehingga, hasil produksinya bisa memenuhi ketersediaan barang di pasaran.
Ganjar menjelaskan, dirinya sudah mendapat informasi jika Mei 2020 ini pabrik gula mulai masuk masa giling tebu. Meskipun diakui cukup lambat responnya, namun diharapkan bisa segera memenuhi kebutuhan masyarakat.
Menurutnya, pemprov juga akan melakukan berbagai upaya untuk menekan kenaikan harga.
“Ya gak bisa kalau tidak segera nggiling. Maka, saya minta semua harus bisa segera nggiling. Dan memang ini mesti diadakan operasi, bukan operasi kekurangan (operasi pasar) tapi operasi yang menjual ngawur-ngawuran. Menjaga agar harganya tidak ugal-ugalan,” kata Ganjar, Sabtu (2/5).
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, instansi terkait bersama pemprov akan mencoba melakukan upaya strategis terhadap komoditas gula pasir ini. Sehingga, sebelum berakhirnya bulan puasa harga gula pasir sudah kembali normal.
Diketahui, harga gula pasir di pasaran semakin tidak terkontrol. Harganya sudah menembus angka Rp19 ribu per kilogramnya. Padahal, sesuai peraturan menteri perdagangan acuan pembelian gula di tingkat petani adalah Rp9.100 per kilogram dan harga eceran tertingginya di tingkat konsumen Rp12.500 per kilogram. (Bud)