Semarang, Idola 92,6 FM-Menghadapi musim kemarau tahun ini, Pemprov Jawa Tengah sudah memberikan instruksi kepada seluruh kabupaten/kota untuk menyediakan pasokan air bersih bagi warga. Terutama, bagi daerah-daerah yang memang rawan atau langganan kekeringan.
Pelaksana tugas Kalahar BPBD Jateng Sarwa Pramana mengatakan pada tahun ini, kondisi musim kemarau diperkirakan tidak akan berbeda dengan tahun sebelumnya. Pemprov juga masih menyediakan anggaran, untuk mengalokasikan air bersih sebanyak 1.100 tangki.
Sarwa menjelaskan, pada tahun ini yang sedikit berbeda adalah Kabupaten Wonogiri sebagai daerah langganan kekeringan di musim kemarau. Sebab, Pemkab Wonogiri dalam setahun terakhir ini berhasil melakukan pembangunan jalur pipa air ke warga dan juga membuat pengelolaan air tawar.
“Juli ini sudah masuk musim kemarau, tetapi khusus untuk daerah Cilacap dan Banyumas di daerah itu masih ada spot hujan. Tetapi Agustus, seluruh Jawa Tengah masuk musim kemarau. Kita juga sudah berkirim surat ke kabupaten/kota berdasarkan rekomendasi dari BMKG, agar membuka posko dan menyediakan air bersih. Ya mudah-mudahan kalau kebutuhan air bersih sih, cukuplah untuk Jawa Tengah. Karena di kabupaten/kota ada anggaran dan provinsi juga ada. Yang lebih penting lagi, juga ada bantuan CSR dari masyarakat,” kata Sarwa, Selasa (7/7).
Lebih lanjut Sarwa menjelaskan, pada musim kemarau di Jateng biasanya banyak perusahaan atau kelompok masyarakat yang tergerak menyalurkan bantuan air bersih. Sehingga, pasokan atau penyediaan air bersih bagi masyarakat terdampak kekeringan bisa teratasi.
“Kita terima kasihlah, banyak perusahaan atau masyarakat yang peduli saat musim kemarau dan menyerahkan bantuan air bersih,” jelasnya.
Diketahui, pada tahun sebelumnya ada ratusan desa di Jateng terdampak kekeringan. Bahkan, 30 kabupaten/kota di Jateng melakukan droping air bersih kepada warganya yang terdampak kekeringan terparah. (Budi Aris)