Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah meminta pengelola Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, agar tegas di dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Sebab, diperkirakan akan ada ratusan pekerja migran dari berbagai negara pulang ke Tanah Air.
Gubernur Ganjar Pranowo saat melakukan pengecekan di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani mengaku senang, karena sejumlah protokol kesehatan telah diterapkan dengan baik. Sehingga, potensi penumpukan calon penumpang tidak terjadi dan bisa diminimalisir.
Ganjar menjelaskan, pengecekan kesehatan yang cukup ketat akan membuat upaya memutus rantai penularan virus Korona bisa dilakukan. Karena, petugas bandara juga telah dibekali dengan pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang tata cara pencegahan COVID-19.
“Tadi ada penumpang yang mau ke Jepang, saya cek dan surat-suratnya lumayan lengkap juga. Kalau penerbangannya sehari cuma satu saja, dan rata-rata penumpang paling cuma 30 orang gitu ya. Mudah-mudahan ini tetap bisa mengontrol. Kalau penerbangan, sebenarnya tidak ada lonjakan. Protokol kesehatannya kita minta untuk tetap dijaga, dan mereka sudah tahu,” kata Ganjar di sela peninjauan di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Sabtu (16/5).
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, dibukanya moda transportasi umum dari pemerintah pusat bukan berarti masyarakat boleh pergi jalan-jalan atau mudik pulang kampung. Karena, untuk melakukan perjalanan kedinasan atau urusan pekerjaan saja harus mempunyai dokumen persyaratan yang lengkap.
Sementara itu, saat dikunjungi Ganjar Pranowo kondisi Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani terlihat sepi. Puluhan toko dan tenant yang biasa menjajakan produknya, terlihat tutup tidak ada aktivitas.
Terminal keberangkatan terlihat beberapa petugas bandara, dan tiga orang calon penumpang tujuan Jepang untuk urusan pekerjaan. Ketiga calon penumpang itu juga mempunyai dokumen persyaratan lengkap, dan telah dilakukan pemeriksaan. (Budi Aris)