Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah mendesak aparat kepolisian, untuk mengusut dan memeriksa pelaku intimidasi terhadap seorang tenaga medis di Kabupaten Sragen. Pemprov juga meminta kepada siapa saja, untuk tidak membuat situasi menjadi penuh ketakutan di tengah pandemi COVID-19.
Gubernur Ganjar Pranowo mengaku sudah mendapat laporan, adanya seorang tenaga medis di Sragen yang mendapat ancaman berupa intimidasi. Ancaman itu diberikan melalui aplikasi perpesanan Whatsapp, dan membuat tenaga medis di UPTD Puskesmas Kedawung, Sragen mengalami ketakutan.
Ganjar juga telah berkomunikasi dengan Pemkab Sragen dan Polres Sragen, untuk tidak ragu menyelesaikan persoalan tersebut. Karena, di situasi yang sedang terjadi ini jangan sampai ada orang membuat masyarakat semakin takut.
Menurutnya, informasi yang diterima itu menyebutkan jika si korban yang diintimidasi mengalami trauma.
“Harapan saya polisi tidak usah ragu. Kita dukung siapapun yang mengancam tenaga medis untuk diadili. Jangan lagi pernah ada model-model seperti ini. Ketika semua sudah dilakukan sesuai prosedur, tolong jangan ada yang aneh-aneh. Kita lagi dalam situasi sulit, maka saya dukung petugas (polisi) untuk bisa menyelesaikan ini. Diperiksa saja. Terus, saya berharap si korban laporkan apa yang ada sehingga cepet bisa kita selesaikan,” kata Ganjar, Senin (1/6).
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, masyarakat tidak perlu memberikan stigma negatif terhadap petugas medis yang sudah bekerja dan melakukan kewajiban dalam penanganan COVID-19. Karena, petugas medis yang bekerja itu telah melakukan sesuai standar prosedur berlaku.
Diketahui, seorang perawat yang bekerja di Puskesmas Kedawung Sragen mendapat ancaman dari seseorang lewat Whatsapp. Ancaman itu diterima pada Jumat (29/5) kemarin, yang isinya berupa ancaman dan intimidasi. (Budi Aris)