Semarang, Idola 92,6 FM-Beberapa wilayah di Jawa Tengah tidak mempunyai sekolah negeri, sehingga beberapa daerah diserbu calon peserta didik. Tercatat, ada 17 kecamatan di Jateng yang tidak memiliki SMA/SMK negeri sehingga perlu dibuat solusi jangka pendek.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan sebelum membangun fasilitas SMA/SMK negeri di daerah yang belum tersedia, pemprov menawarkan solusi jangka pendek dengan membuka kelas jarak jauh. Dinas Pendidikan Jateng sudah diminta, untuk menghitung kemungkinan dilakukan sekolah jarak jauh.
Menurutnya, Dinas Pendidikan Jateng bisa membuat skala prioritas daerah yang dimungkinkan dibuat percontohan untuk membuka metode sekolah jarak jauh.
Ganjar menjelaskan, dalam waktu dekat solusi jangka pendek sekolah jarak jauh akan segera diputuskan. Direncanakan, akan dilakukan di empat kecamatan yang sudah dipilih.
“Ada 17 kecamatan yang memang tidak ada SMA/SMK negerinya. Ini memang cukup problem, kasihan. Maka, kita carikan solusi untuk sekolah jarak jauh. Tinggal nanti dalam waktu pendek mudah-mudahan minggu depan, sudah langsung bisa diputus. Kita mau buat kelas jarak jauh, sekolahnya bisa pinjam gedung yang ada di sana. Mungkin nanti uji cobanya untuk empat kecamatan dulu,” kata Ganjar.
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, sekolah jarak jauh menjadi solusi juga dalam upaya pemerataan sekolah. Sehingga, memberikan upaya bahwa negara hadir untuk menjamin pendidikan dan menyiapkan sumber daya manusia berkualitas serta perbaikan fasilitas.
“Ini evaluasi muncul dari PPDB kemarin. Kita akan terapkan dulu di empat kecamatan yang sudah ditunjuk,” pungkasnya. (Budi Aris)