Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah sudah meminta pengaturan jarak di pasar-pasar tradisional, dan sekarang giliran angkutan umum yang akan diatur. Terutama, angkutan umum yang ada di daerah-daerah zona merah.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya bakal memberlakukan physical distancing di angkutan umum, agar tidak terlalu banyak penumpang di dalam angkutan. Termasuk, untuk menyesuaikan dan memutus rantai penularan COVID-19.
Ganjar menjelaskan, dengan pengaturan jarak di dalam angkutan umum ini akan membuat kasus positif virus Korona tidak semakin melonjak. Karena, masyarakat sudah teredukasi untuk menerapkan protokol kesehatan.
Menurutnya, masyarakat Jateng diharapkan bisa mengikuti imbauan dan patuh pada peraturan.
“Angkutan umum nanti kita akan tertibkan. Operasionalnya semua tidak boleh uyel-uyelan, jaga jarak. Ada contoh di Taipe, China dan Vietnam yang sudah punya percontohan bagus. Tapi, kalau itu tidak sadar ya bahaya,” kata Ganjar, Rabu (29/4).
Ganjar lebih lanjut menjelaskan, daerah-daerah yang masuk zona merah penyebaran COVID-19 bisa segera mengambil tindakan untuk menekan penyebarannya. Karena, ada banyak pilihan untuk mendisiplinkan masyarakatnya.
“Ini memang harus ada pengetatan, karena saya banyak dapat laporan kalau angkutan umum masih penuh penumpang di dalamnya. Termasuk, adanya pemudik yang menggunakan angkutan umum masuk Jateng. Kami minta ini ditindaklanjuti dan dikawal betul,” tandasnya. (Bud)