Semarang, Idola 92,6 FM – Penerapan dan pengaturan jarak antara satu pedagang dengan pedagang lainnya di Pasar Bintoro Demak, mendapat dukungan dari para pedagang di pasar terbesar di Kota Wali itu. Sebab, dengan cara ini diharapkan bisa memutus rantai dari penularan virus Korona.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Bintoro Demak Abdul Fatah mengatakan dengan memanfaatkan lebar Jalan Sultan Fatah persis di depan pasar, pemkab membuat pemetaan kotak yang ditempati pedagang dengan ukuran 2×2 meter. Setidaknya ada 110 kotak yang dibuat, di sepanjang jalan depan Pasar Bintoro itu.
Menurutnya, aktivitas pasar dimulai pukul 00.00-06.00 WIB dan mengalihkan rute arus lalu lintas tidak lewat depan pasar.
Fatah menjelaskan, setiap dimulai aktivitas pasar pagi itu selalu mendapat penjagaan dari aparat Satpol PP dan petugas kepolisian. Apabila sudah pukul 06.00 WIB, maka petugas Satpol PP akan meminta pedagang kembali ke pasar dan Jalan Sultan Fatah kembali dibuka untuk umum.
“Alhamdulillah, saya mantau dari hari pertama sampai kedua ini pedagang maupun pembeli tidak ada yang berdesak-desakan. Saya sebagai wakil dari pedagang, sangat setuju dengan kebijakan dari pemerintah daerah. Karena apa, ya untuk menghindari penyebaran COVID-19,” kata Abdul, Kamis (30/4).
Lebih lanjut Abdul menjelaskan, bagi para pedagang yang dagangannya belum habis bisa kembali ke lapak pasar. Kebanyakan dari pedagang itu berjualan sayuran, ikan dan kebutuhan pokok lainnya.
“Kalau di dalam pasar juga sudah dibuatkan sekat, sehingga ada jarak antara pedagang satu dengan lainnya. Di pasar juga diwajibkan memakai masker, bila tidak pakai masker disuruh pulang ambil maskernya. Ini sudah menjadi kewajiban dari para pedagang dan masyarakat sebagai pembeli ikut mematuhinya,” pungkasnya. (Bud)