Semarang, Idola 92,6 FM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya membuat terobosan, dalam rangka membantu pelaku usaha di daerah mengakses keuangan di perbankan. Salah satunya, melalui pengembangan ekosistem berbasis digital kepada pelaku usaha.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan pihaknya terus mendorong dan mensinergikan program perluasan akses keuangan di daerah, sehingga mampu mendukung pengembangan potensi sektor unggulan dan prioritas di daerah. Pernyataan itu dikatakannya saat membuka rapat koordinasi nasional Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) secara virtual, kemarin.
Wimboh menjelaskan, OJK memiliki komitmen dan kepedulian dalam penyediaan akses keuangan yang luas bagi masyarakat Indonesia. Sehingga, mampu menciptakan sistem keuangan inklusif di Indonesia.
Menurutnya, dengan perluasan akses keuangan bisa mendukung kegiatan ekonomi yang lebih produktif dan inklusif.
“Segenap upaya telah dikerahkan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi dan sosial masyarakat, terutama bagi masyarakat kecil sektor informal dan UMKM yang membutuhkan bantuan keuangan. Termasuk, yang membutuhkan pendampingan teknis untuk dapat bertahan maupun untuk dapat segera bangkit kembali melalui akses keuangan di daerah. Di sinilah ketersediaan akses yang seluas-luasnya sangat berperan penting di masa pandemi ini. Terutama bagi masyarakat yang belum bankable untuk diberi kemudahan mendapat pembiayaan,” kata Wimboh.
Lebih lanjut Wimboh menjelaskan, dalam rakornas TPAKD pihaknya juga menyusun sejumlah langkah bersama kementerian dan lembaga terkait untuk mengejar target inklusi keuangan 90 persen pada 2024 mendatang. Termasuk, pemulihan ekonomi nasional.
“Roadmap ini disusun bersama OJK, Kemenko Bidang Perekonomian melalui Sekretarian Dewan Nasional Keuangan Inklusif, Kementerian Dalam Negeri dan didukung Bank Pembangunan Asia,” pungkasnya. (Bud)