Ngobrol Bareng Mantan Jubir Polri Slamet Pribadi, Berdamai dengan Covid-19

Pada tanggal 2 November 2020, sekitar menjelang subuh, telepon selular Slamet Pribadi berdering, rupanya sebuah pesan teks dari RS Polri Sukanto tempat dirinya dan keluarga melakukan tes swab, pihak rumah sakit mengabarkan bahwa mereka terkonfirmasi positif Covid-19. Namun baru dibaca sekitar pukul 05.00 WIB sesaat sebelum menjalankan sholat subuh. “Sontak saja ia segera memberitahukan kabar tersebut kepada istri dan anak saya, bahwa kita mendapatkan karunia Covid-19,” tulisnya.

Mengetahui hal tersebut, mereka tetap tenang, tidak ada kepanikan sama sekali. Saat itu entah apa yang terjadi di dalam dirinya, sepertinya masing-masing sudah menyiapkan diri baik secara fisik maupun mental akan apapun yang dihadapi nantinya. Hari berjalan seperti biasa, mereka sarapan pagi dan menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan jika harus menjalani isolasi di rumah sakit, baik berupa pakaian, vitamin, minyak kayu putih, dan kebutuhan lainnya.

Slamet Pribadi
Slamet Pribadi dan Tim Medis RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. (Photo: dok Slamet Pribadi)

Menjelang siang setelah mempersiapkan segala keperluan mereka bergegas menuju RS Polri Sukanto untuk melakukan prosedur Isolasi. Sesampainya di RS Polri Sukanto ia diarahkan menuju gedung perawatan Promoter 2, sesampainya di gedung tersebut bersama istri dan anak, ia melaksanakan prosedur pemeriksaan awal dengan melakukan rongent pada bagian paru-paru dan wawancara ringan bersama dokter RS untuk melacak kontak terakhir mereka agar diketahui riwayat penyebarannya. Hal ini merupakan salah satu prosedur pemeriksaan penderita Covid-19.

Setelah dilakukan pemeriksaa awal, akhirnya mereka mendapatkan ruang isloasi yang berada di lantai 5 gedung Promoter 2, diantar dua petugas rumah sakit berpakaian APD lengkap berjalan menuju ruang isolasi, hidup seperti ada sesuatu yang lain dalam tubuhnya. Saat itu ia membayangkan ruangan yang akan ditempati merupakan tempat khusus yang jauh dari kata layak dan menakutkan, namun setelah saya memasuki ruangan isolasi yang akan kami tempati, ia seperti memasuki ruang perawatan penderita sakit biasa/ruang inap rumah sakit pada umumnya.

Ikuti Kami di Google News
1
2
3
4
Artikel sebelumnyaPenghuni Among Jiwo Terima Bantuan Dari Perwakilan Kemenkeu Jateng
Artikel selanjutnyaBenarkah Intoleransi Antar-Umat Beragama Kian Meningkat?