MUI Jateng Minta Jamaah Bawa Sajadah Sendiri ke Masjid

Achmad Daroji
Ketua MUI Jateng Achmad Daroji.

Semarang, Idola 92,6 FM – Menyikapi kondisi yang berbeda dari biasanya, yaitu penyebaran COVID-19 membuat pemerintah dan lembaga lainnya melakukan upaya pencegahan. Termasuk dari MUI Jawa Tengah, yang mengimbau jamaah bisa menjaga kesehatan dan tetap beribadah di masjid.

Ketua MUI Jateng Achmad Daroji mengatakan sudah ada protokol kesehatan yang disusun bersama, terkait dengan pelaksanaan salat Jumat. MUI tetap mengimbau pelaksanaan dari salat Jumat berlangsung seperti biasa, dan tidak ada upaya pembatasan.

Hanya saja, jelas Achmad Daroji, untuk daerah tertentu memang akan dibatasi jika kondisinya dalam situasi tidak memungkinkan. Sehingga, pelaksanaan salat Jumat bisa diganti salat Dhuhur di rumah masing-masing.

Achmad Daroji menjelaskan, sebelum dimulai khotbah dan salat Jumat diimbau menggelar istighosah kurang lebih 10 menit. Harapannya, meminta kepada Tuhan agar persoalan dan permasalahan bisa diatasi dan diselesaikan.

Selain itu, khotbah Jumat dari khatib bisa menyinggung tentang masalah Korona dan upaya pencegahannya.

“Kita usahakan jamaah, agar masuk di satu pintu. Syukur ada semacam pemeriksaan meskipun sebenarnya sulit. Mereka yang sudah wudlu dari rumah, hendaknya menggunakan hand sanitizer sebelum masuk masjid. Yang belum wudlu, maka di tempat wudlu disediakan sabun cuci dan bisa dipakai. Kemudian di dalam masjid, sudah tidak ada karpet. Masing-masing jamaah, diharapkan bawa sajadah sendiri,” kata Achmad Daroji.

Lebih lanjut Achmad Daroji menjelaskan, setelah selesai salat Jumat juga tidak perlu ada jabat tangan serta tidak perlu terlalu lama berkumpul.

“Untuk langkah pencegahan yang lainnya, kami menanti petunjuk dari pemerintah seperti apa,” pungkasnya. (Bud)

https://www.instagram.com/p/B933_zfnXzD/?utm_source=ig_web_copy_link

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaPolda Jateng Siap Beri Bantuan Penyemprotan Desinfektan ke Tempat Umum
Artikel selanjutnyaBergegas Tanggap Bencana, Menghadapi Fenomena Black Swan berupa Pandemi Corona, Apa Kuncinya?