Semarang, Idola 92.6 FM-Pandemi Covid-19 berdampak pada semua sendi kehidupan. Salah satunya, terhadap kemiskinan di Indonesia. Tingkat kemiskinan dipastikan naik lagi dan jumlah penduduk miskin melonjak. Masyarakat rentan jatuh miskin. Ini artinya, target kemiskinan 6,5 hingga 7 persen pada 2024 sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, bisa meleset. Intervensi perlindungan sosial hanya bisa menahan laju peningkatan kemiskinan di Indonesia tidak terlalu tajam.
Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Maliki dalam telekonferensi “Pemanfaatan Sepakat untuk Pemulihan Ekonomi Dampak Covid-19 terhadap Sosial Ekonomi Daerah” baru-baru ini menyebutkan, tingkat kemiskinan di Indonesia pada akhir 2020 diperkirakan 9,7 hingga 10,2 persen dari jumlah penduduk di Indonesia. Angka kemiskinan itu sekitar 26,2 juta – 27,5 juta orang.
Berdasarkan perkiraan itu, ada tambahan 3,9 juta penduduk miskin sepanjang tahun ini. Peningkatan kemiskinan dihitung berdasarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 1 persen sampai dengan minus 0,4 persen pada tahun ini.
Lantas, mewaspadai ancaman lonjakan penduduk miskin akibat Pandemi Covid-19. Upaya mitigasi dan antisipasi apa yang mesti dilakukan? Mengulas ini, radio Idola Semarang mewawancara Peneliti Dari The SMERU Research Institute, Ridho Al Izzati. (her)