Semarang, Idola 92.6 FM – Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs merupakan kesepakatan negara-negara di dunia yang menjadi anggota PBB termasuk Indonesia. Sebelum SDGs, kesepakatan yang dilakukan yakni Millennium Development Goals atau disingkat dalam bahasa Inggris MDGs. Tujuan besarnya untuk menghapus kemiskinan di muka bumi. MDGs kemudian diperluas menjadi SDGs.Tak hanya bicara menghapus kemiskinan namun juga ada aspek keberlanjutan atau sustainability.
Artinya, sustainability itu, manusia di dunia sepakat untuk membangun dan merawat dunia ini agar lestari. Kata kuncinya pada kata Lestari-Keberlanjutan. Ada hal banyak yang menjadi musuh dari Lestari. Namun, salah satu kata yang bisa mewakili sebagai musuh lestari adalah eksploitasi. Baik ekspoloitasi Sumber Daya Manusia maupun Sumber Daya Alam.
SDGs mengupayakan perubahan-perubahan signifikan pada setiap aspek kehidupan. Hal tersebut harus berlandaskan pada hak asasi, manusia dan kesetaraan, sehingga pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup dapat tercapai. Prinsip utama yang diangkat yakni no-one left behind, tidak ada siapa pun yang boleh tertinggal. Maka, dalam implementasinya mengedepankan nilai universal, integrasi, dan inklusif.
Dalam rencana aksi global, aksi SDGs berdasarkan pada prinsip 5 P, yaitu: People, Planet, Prosperity, Peace, and Partnership. Hal itu berarti, kehidupan tanpa kemiskinan dan kelaparan (people); menjaga planet bumi dan tidak mengeksploitasi sumber daya alam (planet); pentingnya kemitraan untuk mencapai tujuan (partnership), hidup dalam harmoni dan damai (peace), dan mewujudkan kemakmuran bersama (prosperity).
Cita-cita mulia ini–yang diratifikasi dan disepakati juga oleh Indonesia, bisa terancam tak memenuhi target kalau melihat belum melihat program-program nyata. Kini, pelaksanaan SDGs memasuki tahun kelima. Namun, upaya untuk mencapai target-target belum banyak muncul, khususnya di daerah. Tanpa percepatan, dikhawatirkan akan banyak target SDGs yang tidak tercapai pada 2030.
Direktur Eksekutif SDGs Center Universitas Padjajaran Zuzy Anna menilai, upaya mencapai target SDGs Indonesia masih berkutat pada perencanaan, konsolidasi, dan komunikasi. Padahal, di tahun kelima ini seharusnya sudah berjalan aksi.
Lantas, melihat situasi ini, bagaimana mendorong pemerintah pusat dan daerah agar cita-cita mulia SDGs tak hanya indah dalam kata-kata namun bisa terwujud nyata? Sebenarnya, seberapa serius pemerintah kita dalam upaya ini, mengingat selama 5 tahun berjalan, seolah aksi nyata belum terlihat–masih hanya berkutat pada perencanaan, konsolidasi, dan komunikasi? Apa sesungguhnya kendala yang dihadapi dan bagaimana jalan keluar tercapainya tujuan SDGs?
Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Dr Zuzy Anna (Direktur Center for Sustainable Development Goals Studies, Universitas Padjadjaran (SDGs Center Unpad Bandung) dan Prof Andreas Lako (Guru Besar Ekonomi Unika Soegijapranata Semarang). (Heri CS)
Berikut diskusinya:
Listen to 2020-03-06 Topik Idola – Dr Zuzy Anna – Mendorong Akselerasi Upaya Mencapai Target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs byRadio Idola Semarang on hearthis.at
Listen to 2020-03-06 Topik Idola – Dr Zuzy Anna – Mendorong Akselerasi Upaya Mencapai Target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs byRadio Idola Semarang on hearthis.at
Listen to 2020-03-06 Topik Idola – Prof. Andreas Lako – Mendorong Akselerasi Upaya Mencapai Target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs byRadio Idola Semarang on hearthis.at
Listen to 2020-03-06 Topik Idola – Prof. Andreas Lako – Mendorong Akselerasi Upaya Mencapai Target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs byRadio Idola Semarang on hearthis.at