Semarang, Idola 92,6 FM – Mantan narapidana kasus terorisme yang ada di Jawa Tengah, menyumbangkan ribuan masker untuk masyarakat dan diserahkan langsung ke Pemprov Jateng. Uniknya, masker-masker itu adalah buatan tangan dari mantan napi terorisme yang tergabung Yayasan Gema Salam.
Juru Bicara Yayasan Gema Salam Joko Tri Harmanto mengatakan pihaknya menyerahkan 1.350 masker kain, yang nantinya bisa digunakan masyarakat Jateng. Penyerahan bantuan masker kain itu, merupakan sumbangsih dari para napi terorisme untuk ikut menangkal penularan virus Korona.
Menurutnya, bantuan masker kain yang diberikan ke Pemprov Jateng itu mendapat dukungan dari Bapas Surakarta dan Yayasan Prasasti Perdamaian.
Jack Harun menjelaskan, 1.350 masker kain yang diserahkan itu dibuat menggunakan bahan kaos sisa dan baju batik. Semuanya dijahit sendiri, dan dikerjakan dalam waktu sepekan.
“Kami berinisiatif membantu menyumbangkan yang kecil ini, dari hasil produksi kami sendiri teman-teman mantan napi terorisme. Yaitu seribu masker dari kain kaos, dan 350 masker dari kain batik. Kami didukung dari Bapas Surakarta, dan Yayasan Prasasti Perdamaian. Harapan kami, ini bukti kepedulian dari kami dan mohon diterima walau jumlahnya sedikit,” kata Jack Harun, kemarin.
Gubernur Ganjar Pranowo mengaku bangga, karena apa yang dilakukan para mantan napi terorisme itu sangat luar biasa. Hal itu juga menjadi dorongan bagi kelompok masyarakat lainnya, melalui Gerakan 35 Juta Masker untuk Jateng.
“Saya tidak pernah menghitung berapa jumlah masker yang didonasikan kelompok masyarakat kepada pemerintah, satu masker saja kalau itu ikhlas diberikan akan seperti sejuta masker buat saya. Ini untuk kemanusiaan, dan ini bagian dari sakitnya bangsa serta deritanya rakyat. Kita semua menanggung bersama,” ujar Ganjar. (Bud)