Semarang, Idola 92,6 FM – KPU Jawa Tengah sudah berkoordinasi dengan KPU Kabupaten Klaten dan Boyolali, untuk mendekatkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) ke lokasi pengungsian Merapi. Sehingga, proses pemungutan suara Pilkada 2020 tetap berjalan.
Ketua KPU Jateng Yulianto Sudrajat mengatakan dua daerah yang berdekatan dengan Merapi sudah diminta mengambil skema terburuk, apabila Merapi erupsi atau terjadi peningkatan aktivitas Merapi menjelang pilkada. Sehingga, skema yang diambil adalah dengan memindahkan TPS di desa terdekat Merapi menuju lokasi pengungsian.
Yulianto menjelaskan, baik KPU Klaten maupun KPU Boyolali sudah melakukan pendataan terhadap pemilih yang mengungsi maupun pemilih belum mengungsi. Sehingga, pelayanan kepada pemilih tetap bisa dilakukan meski di tempat pengungsian.
Menurutnya, KPU Klaten dan KPU Boyolali telah dibantu personel TNI/Polri setempat untuk proses pendistribusian logistik pilkada menuju titik yang ditunjuk sebagai TPS.
“Ada tiga desa yang terdampak di Klaten, yaitu di Kecamatan Kemalang. Meliputi Desa Sidorejo, Desa Balerante dan Tegalmulyo. Sebagian sudah mengungsi di tempat pengungsian sementara, sehingga TPS nanti mendekat di tempat pengungsian sementara. Toh itu masih dalam satu desa. Termasuk juga di Kabupaten Boyolali ada tiga desa yang terdampak, terkait dengan status Merapi saat ini. Yakni di Desa Jrakah, Desa Klatah dan Desa Tlogolele,” kata Yulianto, kemarin.
Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, secara umum pelaksanaan tahapan Pilkada Serentak 2020 di 21 kabupaten/kota di Jateng berjalan dengan baik. Seluruh logistik pemilu sudah dikirim ke seluruh kabupaten/kota, dan beberapa sedang dalam tahap penyortiran dan pelipatan surat suara.
“Daerah lain sudah ada yang packing surat suara, dan proses pendistribusian. Target kami, H-1 sudah sampai TPS,” pungkasnya. (Bud)