Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah bersama jajaran Polda Jateng dan Kodam IV/Diponegoro sudah berkoordinasi untuk menggelar patroli cyber, dalam upaya mencegah dan menangkal berita hoax selama pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 mendatang.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan setidaknya ada dua titik kerawanan keamanan menjelang Pilkada Serentak 2020, yaitu keamanan berbasis isu lokalitas dan keamanan siber. Persoalan yang berkaitan dengan isu lokal, bisa memicu memanasnya situasi di daerah masing-masing.
Sedangka kerawanan siber melalui media sosial (medsos), jelas Ganjar, juga harus mendapat perhatian khusus untuk mencegah masyarakat mudah terprovokasi dengan isu menyesatkan.
“Kita harapkan nanti, mereka yang mengelola dari pihak kepolisian berkaitan dengan cyber, ya kita adakan patroli. Patroli siber, sehingga bisa kita lakukan antisipasi yang lebih baik,” kata Ganjar, kemarin.
Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel menambahkan. Terkait dengan patroli siber, pihaknya sudah mempunyai unit khusus yang menangani persoalan itu.
“Patroli siber di kepolisian sudah ada unit sibernya, dan selama ini rutin kita terus lakukan patroli. Apalagi nanti dalam menjalankan tugas khusus kepolisian. Kalau semua wilayah, ada potensi penyebaran hoax lewat siber,” ujar kapolda.
Sementara, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Muhammad Effendi menyatakan jika pihaknya siap membantu tugas-tugas kepolisian selama pelaksanaan pilkada serentak. Bahkan, personel TNI juga sudah disiapkan, untuk disebar ke sejumlah wilayah yang bakal menggelar pilkada serentak.
“Bahwa pada intinya, kita rapat koordinasi masalah kamtibmas. Pada intinya, TNI siap membantu Polri dan saat ini ada sepertiga kekuatan yang ada di kami. Kami punya 26 ribu pasukan yang ada, tetapi itu semuanya siap apabila situasi dan kondisi memungkinkan,” ucap pangdam.
Effendi menyatakan, jajarannya juga siap sedia terhadap potensi kerawanan lainnya selama pelaksanaan pilkada serentak. (Bud)