Semarang, Idola 92,6 FM-Pertamina MOR IV menyebutkan, konsumsi bahan bakar Avtur masih belum mengalami peningkatan seperti bahan bakar lainnya. Meskipun jalur transportasi udara sudah dibuka, namun konsumsi Avtur masih di bawah normal sebelum terjadi pandemi.
Senior Supervisor Communication and Relations Pertamina MOR IV Arya Yusa Dwicandra mengatakan penyaluran bahan bakar Avtur di sejumlah bandara di wilayah Jawa Tengah-Yogyakarta, masih berada di bawah rerata harian normal sebelum terjadi pandemi. Seluruh penerbangan masih terdampak COVID-19, meskipun Kementerian Perhubungan telah melonggarkan aturan masyarakat bisa bepergian menggunakan moda pesawat terbang.
Arya menjelaskan, berdasarkan data yang ada untuk penyaluran Avtur di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang saja pada Juni 2020 rerata 25 Kilo Liter (KL) per harinya. Jumlah tersebut jauh dari rerata harian normal pada Januari-Februari 2020, yang bisa mencapai 100 KL.
Menurutnya, kondisi tersebut terjadi di semua wilayah di Indonesia dengan angka penyaluran Avtur rerata masih 40-90 persen di bawah rerata harian normal sebelum terjadi pandemi.
“Untuk Avtur, belum bergerak signifikan. Jadi, kalau dibandingkan Januari-Februari masih jauh, kita penyaluran masih di bawah 60 persen dari sebelum Korona. Ya 60-70 persen di bawah normal. Karena memang, aktivitas pesawat itu masih belum banyak. Bahkan, di Ahmad Yani itu penyaluran masih 70 persen di bawah normal,” kata Arya, Kamis (2/7).
Arya lebih lanjut menjelaskan, sampai dengan saat ini stok Avtur di Pertamina MOR IV masih lebih dari cukup. Bahkan, ketahanan stoknya bisa mencapai 140 hari.
“Meskipun belum ada peningkatan konsumsi Avtur, kami tetap menjaga stok kebutuhan bahan bakar tersebut. Sehingga, maskapai penerbangan tidak kesulitan mendapatkan Avtur,” pungkasnya. ( Budi Airs )